Bebas Bersyarat dari Lapas Surabaya, Napiter ini akan Bangun Usaha
Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Catur Andy Erlambang
Selasa, 24 Januari 2023 15:57 WIB
SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Slamet Rudhu, seorang narapidana kasus terorisme (Napiter) bebas bersyarat dari Lapas I Surabaya, Selasa (24/1/2023). Pria asal Batang, Jawa Tengah, itu berencana mendirikan usaha pembuatan tempe dan tahu.
“Tadi pagi sekitar pukul 09.30 WIB, petugas Lapas Surabaya melakukan pembebasan bersyarat seorang warga binaan pemasyarakatan kasus terorisme atas nama Slamet Rudhu,” urai Kakanwil Kemenkumham Jatim, Imam Jauhari.
BACA JUGA:
Pengeroyokan di Krian Sidoarjo, 3 Anak di Bawah Umur Ditangkap
Kanwil Kemenkumham Jatim Sambut Baik Monev Pelayanan Pemasyarakatan saat Ramadan
2 Pekan Razia Balap Liar di Sidoarjo, Polisi Amankan Ratusan Motor
Polisi di Sidoarjo Sita Ratusan Miras Tanpa Izin
Ia menuturkan, Slamet dibebaskan bersama dengan tujuh warga binaan lainnya. Mereka juga mendapatkan hak pembebasan bersyarat.
“Karena bersyarat, maka status pembinaannya dialihkan menjadi pembimbingan sebagai klien di Balai Pemasyarakatan,” tuturnya.
Untuk mempermudah proses pembimbingan, Balai Pemasyarakatan Surabaya mengalihkan pembimbingan kepada Balai Pemasyarakatan Pekalongan. Slamet diantar langsung oleh wali pemasyarakatan sampai di kediamannya.
“Untuk memudahkan proses pembimbingan, nanti teman-teman Bapas Pekalongan yang akan menentukan pola dan waktu pembimbingan yang cocok untuk Slamet,” kata Imam.
Sementara itu, Kalapas Surabaya, Jalu Yuswa Panjang, mengatakan bahwa Slamet mendapatkan pidana selama 3 tahun. Dia telah menyatakan ikrar di Lapas Kelas I Surabaya pada Februari 2022.
“Pembebasan Slamet Rudhu selain di dampingi wali Napiter juga menggandeng Aparat Penegak Hukum (APH) setempat seperti Polisi, TNI, BIN, dan BNPT,” ucapnya.
Jalu mengungkapkan, alasannya mengantar langsung Slamet ke tempat tinggalnya, yaitu untuk diserahkan kepada keluarga dan masyarakat setempat.
“Agar masyarakat ikut aktif untuk melakukan pembinaan, sehingga tidak bergabung lagi dengan kelompok radikal,” ujarnya.
Slamet mengaku bahagia karena bisa bebas pada hari ini. Dia berencana akan mengembangkan berbagai usaha di tempat tinggalnya, termasuk salah satunya adalah pembuatan tempe dan tahu.
"Nanti mau bikin usaha lagi supaya menolong teman-teman yang lain untuk bekerja," akunya.
Selain itu, Slamet juga berkomitmen untuk mengajak teman-temannya yang masih radikal agar kembali lagi ke pangkuan ibu pertiwi. (cat/mar)