Yang Unik di Maroko, Makan Kuskus dan Tojin Panas Langsung Dingin, Lho? | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Yang Unik di Maroko, Makan Kuskus dan Tojin Panas Langsung Dingin, Lho?

Editor: M Mas'ud Adnan
Sabtu, 21 Januari 2023 19:55 WIB

Couscous atau kuskus, makanan khas Maroko dan negara-negara Timur Tengah di benua Afrika. Coucous dalam foto ini di Restaurant Cafe Maure, Casablanca, Maroko, Sabtu (14/1/2023)Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE

CASABLANCA, BANGSAONLINE.com Inilah berita ringan, tapi unik dan menarik dalam perjalanan panjang Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA dan rombongan, ke negara-negara Timur Tengah.

Apa saja? CEO HARIAN BANGSA dan BANGSAONLINE, M Mas’ud Adnan, yang mengikuti perjalanan pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Surabaya dan Pacet Mojokerto Jawa Timur tersebut menuliskan untuk pembaca HARIAN BANGSA dan BANGSAOONLINE. Selamat mengikuti:

Diawali umrah dan ziarah ke makam Rasulullah SAW dan para sahabat di Makkah dan Madinah, dan rombongan terbang ke Bandara Internasional Kairo Mesir. Di bandara yang sangat besar itu disambut puluhan santri Amanatul Ummah yang kuliah di Mesir.

ditemani istri setianya, Nyai Hj Alif Fadhilah dan Dr KH Mauhibur Rohman (Gus Muhib), Rektor Institut Pesantren KH Abdul Chalim (IKHAC). Selain Bu Nyai dan Gus Muhib, yang  juga ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu juga didampingi Dr Eng Fadly Usman, Wakil Rektor IKHAC dan Prof HM Mas’ud Said, Ph.D, direktur Pascasarjana Unisma Malang. Tapi Prof Mas’ud Said hanya ikut sampai Mesir.

(Sajian atau tojin (tagine) disertai roti bulat-bulat. Ini di Kota Casblanca, Maroko, Sabtu (14/1/2023). Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE

Di Mesir aktivitas sangat padat. Selama 5 hari dan rombongan berada di negeri sejuta wali itu. banyak silaturahim dengan ulama-ulama besar, terutama ulama Unviersitas Al Azhar, disamping ziarah ke makam-makam para waliyullah. Diantaranya ke Makam Imam Syafii dan Imam Bushiri.

dan rombongan lalu terbang ke Maroko, Jumat (13/1/2023). Tiba di Bandara Internasional Mohammed V Casblanca Maroko, dan rombongan dijemput Gus Ilyas, salah satu putranya yang alumnus perguruan tinggi Qadhi Iyyad Maroko. Gus Ilyas ditemani para mahasiswa asal Indonesia yang kuliah di negeri kerajaan maghribi itu. Diantaranya Yogi, alumnus Pesantren Amanatul Ummah.

(Pintu utama di Casablanca Maroko. Tampak Saifuddin Chalim dan istrinya, Nyai Hj Fadhilah saat keluar dari , Casablanca, Maroko, Sabtu (14/1/2023) Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE)

Dua mobil yang membawa dan rombongan meluncur di jalan raya Casablanca. Di sepanjang jalan pemandangan sangat indah. Terutama ketika berada di bibir pantai. Casablanka memang masuk kawasan Samudra. Terutama Samudra Atlantik.

“Kita cari makan dulu. Kita makan couscous (kuskus),” ajak . Couscous adalah kuliner khas negara-negara maghribi. Terutama Maroko.

Mobil berhenti di sebuah restoran yang bangunannya sangat kuno. Tampak seperti benteng. Atau kerajaan. Temboknya dibiarkan kusam. Suasana historisnya sangat terasa. Apalagi resto itu ada di lantai II. Semua pengunjung harus naik ke sisi kanan atau kiri.

Nah, di lantai II itu tampak beberapa meriam. Senjata yang dikenal menggunakan bahan bubuk mesiu untuk menembakkan proyektil itu menghadap ke depan. Makin jelas bahwa ini memang heritage, bangunan warisan Maroko tempo dulu.

Namanya Restaurant Café Maure. Letaknya di pinggir jalan raya, di kawasan pesisir Casablanca.

Ternyata resto itu penuh pengunjung. Pautauan BANGSAONLINE, pengunjung itu terdiri dari berbagai etnis dan negara. Ada China, Prancis, Arab, Indonesia dan etnis atau negara lain. 

(Inilah atau tojin yang sedang dimasak di atas arang yang panas membara. Arang itu terus membara karena dikipasi oleh pelayan. Tajin itu disajikan dengan cobeknya sekalian. Ini juga di kota Casblanca, Maroko, Sabtu (14/1/2023). Foto: M Mas'ud Adnan/BANGSAONLINE)

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video