Gen Z Banyak Terjerat Utang Paylater, Simak yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengajukan Paylater
Editor: Annisa'a Ambarnis
Jumat, 30 Desember 2022 08:27 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gen Z sebagai generasi yang adaptif terhadap teknologi cenderung memilih fasilitas kredit melalui platform online seperti paylater dibanding kredit perbankan. Pemilihan fasilitas kredit yang memiliki persyaratan yang mudah membuat banyak orang menyukai paylater.
Menurut Indef, kasus-kasus pinjaman yang dilakukan oleh para pengguna berusia di bawah 19 tahun banyak yang tersendat karena belum adanya penghasilan.
BACA JUGA:
Pemudik Asal Bangkalan Melahirkan di Exit Tol Madiun
Kolaborasi, Infobrand.id Salurkan Donasi Ramadhan Brand Berbagi di Jabodetabek
Waspadai 4 Tanda Serangan Jantung akan Muncul
Harga Emas Antam Hari Ini 28 Maret 2024
"Rata-rata kredit macetnya itu Rp 2,8 juta per orang, itu adalah angka tertinggi kalau dibandingkan dengan kelompok umur lainnya", ujar Nailul.
Nailul mengatakan bahwa perlu adanya pengukuran atas kemampuan penggunanya untuk dapat membayar kembali pinjaman tersebut.
"Kalau untuk anak-anak di bawah 19 tahun misalnya, sebaiknya ada semacam persetujuan dari orang tua atau sejenisnya. Kalaupun disetujui sebaiknya diberi limit pinjaman yang rendah", jelas Nailul.
Secara keseluruhan OJK mengatakan bahwa angka kredit macet paylater telah mencapai 7,61 persen pada September lalu.
Meski demikian, Bambang W Budiawan selaku Kepala Departemen Pengawasan Industri Keuangan Non-Bank OJK menuturkan bahwa bisnis Buy Now Pay Later (BNPL) ini tidak membutuhkan regulasi khusus.
Simak berita selengkapnya ...