Hari Disabilitas Internasional, Gubernur Khofifah Ingin Mereka Jadi Pilar Pembangunan Inklusif
Editor: MMA
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Sabtu, 03 Desember 2022 08:54 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Inilah harapan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terhadap penyandang disabilitas atau berkebutuhan khusus. Ia ingin mereka turut menjadi pilar utama pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan.
Harapan itu ia ungkap dalam rangka Hari Disabilitas Internasional yang diperingati setiap tanggal 3 Desember.
BACA JUGA:
Jokowi Dikabarkan Batal Hadir Peringatan Otoda XXVIII di Surabaya
Khofifah Ajak GP Ansor dan Banom NU Lainnya Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
Pesan Khofifah saat Lantik Pengurus IKA Unair Sumatera Utara
Khofifah Ajak Rajut Kembali Persaudaraan Pascaputusan MK soal Pilpres 2024
“Harapannya para penyandang disabilitas, utamanya di Jatim, dapat menjadi bagian masyarakat yang berperan aktif mewujudkan tatanan dunia yang inklusif, aksesibel dan berkelanjutan, khususnya di masa pasca COVID-19,” tegas Gubernur Khofifah saat ditemui di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Sabtu (3/12) pagi.
Semangat mewujudkan pembangunan yang inklusif itu sejalan dengan tema yang diusung dalam peringatan Hari Disabilitas Internasional tahun ini yaitu, _’Transformative Solutions for lnclusive Development the Role of lnnovation in Fuelling an Accessible and Equitable World’_ atau Partisipasi Bermakna Menuju Pembangunan lnklusif yang Berkelanjutan.
Menurut Khofifah, pembangunan dan renovasi infrastruktur di Jatim terus berfokus pada inklusi sosial dengan penyediaaan fasilitas ramah disabilitas. “Seperti tempat-tempat pelayanan publik yang bisa diakses oleh kursi roda serta tanda-tanda yang dapat dipahami oleh disabilitas sensorik,” tutur Gubernur perempuan pertama Jatim ini.
Pembangunan bersifat inklusi ini, tidak hanya bertujuan untuk menciptakan lingkungan ramah disabilitas, tetapi juga sebagai bentuk nyata dukungan pemerintah terhadap peningkatan kesetaraan, kesempatan, dan aksesibilitas bagi para penyandang disabilitas. Dirinya menekankan bahwa peningkatan kesejahteraan masyarakat harus menyeluruh, tak terkecuali bagi penyandang disabilitas.
“Pemprov akan terus berupaya dan bertindak untuk menyeimbangkan relasi, mengurangi kesenjangan dan memastikan persamaan hak, peluang, habituasi dan aksesibilitas fasilitas umum baik pada aspek pendidikan, pekerjaan, kewirausahaan, dan layanan-layanan publik lainnya,” lanjut Gubernur Khofifah.
Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pemprov Jatim, hingga penghujung tahun 2022, Pembangunan lnklusif yang Berkelanjutan di Jatim, diwujudkan melalui Program Asistensi Sosial Penyandang Disabilitas (ASPD) dengan total nilai bantuan sejumlah Rp 14,4 M dengan sasaran prioritas 4.000 Penyandang disabilitas berat. Bantuan sosial yang diberikan berupa pemenuhan tambahan nutrisi dan terapi sebagai upaya peningkatan taraf kesejahteraan sosial Penyandang Disabilitas yang derajat kedisabilitasannya tidak dapat direhabilitasi.