Qatar Tegar, Meski Negara-negara Eropa Paksakan Bir dan LGBT di Piala Dunia 2022 | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Qatar Tegar, Meski Negara-negara Eropa Paksakan Bir dan LGBT di Piala Dunia 2022

Editor: tim
Rabu, 30 November 2022 12:19 WIB

Presiden FIFA, Gianni Infantino. Foto: Foto: AFP/FRANCK FIFE/CNN

DOHA, BANGSAONLINE.com – Qatar kini benar-benar menjadi negara fenomenal di dunia global. Negara yang dipimpin Emir Sheikh Tamim bin Hamad Al Thani itu, adalah negara kaya raya berpenduduk sekitar 2, 921 juta jiwa. Kini Qatar menjadi kiblat perhatian dunia.

Sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022 - apalagi negara pertama untuk kawasan jazirah Arab - Qatar tampil sebagai negara paling eksotik, seksi dan tentu berprestasi. Qatar memenangkan hak untuk menjadi tuan rumah turnamen empat tahunan ini melalui pemungutan suara FIFA pada 2010. Rival utama dalam pemungutan suara itu adalah Amerika Serikat (AS).

Kini Qatar banyak dipuji. Termasuk oleh negara-negara Barat. "Negara Qatar telah melakukan upaya luar biasa untuk menyukseskan acara tersebut dan terus melakukannya, dan itu dapat dihitung sebagai dukungan kami," kata Presiden Prancis Emmanuel Maqron dilansir The New Arab, Senin (28/11/2022).

Pujian itu tentu sekaligus membuka mata dunia Barat yang selama ini selalu memandang sebelah mata pada negara berpenduduk muslim.

Hebatnya lagi, Qatar sangat menjaga jati diri. Elit Qatar tak mudah goyah dalam menjaga prinsip-prinsip kenegaraan, agama, adat istiadat, sehingga disegani dan punya harga diri tinggi.

Ini beda sekali dengan negara-negara lain, meski punya populasi besar, yang kadang mudah terombang-ambing, sehingga dipermainkan negara-negara Barat lantaran tak punya jati diri dan harga diri.

Padahal negara-negara Barat secara terang-terangan memaksakan atau minuman beralkohol dan LGBT (Lesbian, Gay, Biseksual dan Transeksual agar tak dilarang. Tapi Qatar sangat tegas terhadap minuman beralkohol dan penyakit kelainan orientasi seksual menyimpang yang secara empiris merusak tubuh manusia dan moral masyarakat itu.

Karuan aja para penganut LGBT dan penggemar marah besar. Mereka berusaha melanggar aturan yang telah disepakati FIFA. Buktinya, tiba-tiba seorang pria penyelundup berlari ke tengah lapangan membawa bendera LGBT. Penyelundupan itu terjadi saat laga Portugal vs Uruguay.

Seperti dilansir CNN, laga sempat dihentikan pada menit ke-54 saat seorang suporter masuk lapangan. Suporter yang mengenakan kaus u dan mengibarkan bendera LGBT itu merangsek masuk ke lapangan.

Sang penyelundup juga memberikan dukungan untuk Ukraina di bagian depan kausnya: "Save Ukraina". Sementara itu di belakang kausnya tertulis "Respect for Iranian Woman".

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video