Tafsir Al-Hijr ayat 47: Surga Enggan Disinggahi Politikus | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Tafsir Al-Hijr 47: Surga Enggan Disinggahi Politikus

Kamis, 14 Mei 2015 00:02 WIB

Ilustrasi: jalan menuju surga.

Oleh: KH. Musta'in Syafi'ie. . .

BANGSAONLINE.com - Ayat sebelumnya bertutur tentang penghuni surga yang santun dan bersenang-senang di taman indah, "fi jannat wa uyun". Penuturan lebih pada kondisi surga yang indah tak terbayangkan. Sedangkan pada ayat studi ini, penuturan lebih ditekankan pada pribadi penghuninya. Ada tiga sifat mereka, yakni: pertama, mereka adalah orang-orang yang hatinya sudah disterilkan oleh Tuhan dari sifat dengki dan sejenisnya, sehingga bersih dan tidak ada setitikpun sifat tercela terbersit di jiwa mereka, "wa naza'na ma fi shudurihim min ghill".

Artinya, bahwa jika kita ingin menjadi penghuni surga, maka jauhkan diri dari iri dan dengki. Kedengkian membuat seseorang bersikap negatif terus-menerus kepada orang lain, sehingga tidak bisa melihat kebaikan di luar dirinya. Semakin tebal sifat dengki, semakin kuat sifat ingin menang dan menguasai, maka semakin jauh dari kriteria penghuni surga. Dari sini, silakan anda berpolitik, tapi tetalah legowo dan menghargai orang lain. Jangan sampai tradisi politik yang kental kedengkian menghalangi kita dari servis surga.

Hari itu, nabi berpidato: "siapa ingin tahu penghuni surga, silahkan tunggu!. Sebentar lagi dia lewat sini".

Benar, seorang lelaki bersahaja lewat dan para sahabat memperhatikan. Besoknya, nabi berpidato lagi kayak kemarin dan orang itu lagi yang datang. Besoknya begitu lagi dan lelaki itu-itu lagi yang nongol. Para sahabat penasaran dan membatin, "apa yang istimewa dari lelaki itu".

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video