Mendorong Batik Ikat Kontemporer Galuh Surabayan Jadi Ikon Pariwisata Kota Pahlawan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Mendorong Batik Ikat Kontemporer Galuh Surabayan Jadi Ikon Pariwisata Kota Pahlawan

Editor: Tim
Selasa, 15 November 2022 14:36 WIB

Batik ikat kontemporer Galuh Surabayan.

Ketiga tentang packaging produk. Cara yang dilakukan mitra kami masih sederhana. Kain diberi kantung plastik bening atau terkadang dos box tanpa label atau merek.

Dari ketiga masalah itu, Tim BIMA satu per satu mengurainya. Terkait dengan pemasaran secara digital, kami membuatkan akun Instagram. Tidak hanya itu, kami melatih pemilik usaha untuk mengelola dan mengembangkan media tersebut. Dengan harapan produknya lebih akrab didengar orang dan bisa meningkatkan penjualan.

Berikutnya menghubungkan usaha tersebut dengan program yang sudah dibangun oleh Pemkot , yakni e-Peken. Di marketplace tersebut produk batik Galuh n bisa semakin dikenal di kalangan warga . Dengan begitu target pasar dari batik itu bisa semakin banyak dan luas.

Masalah pengelolaan usaha juga berhasil dituntaskan dengan memberikan pelatihan manajemen usaha. Seperti pembuatan pembukuan sederhana bagi mitra kami dan kelompok ibu-ibu yang tergabung UMKM di Kelurahan Kapasari. Selama ini pembukuan yang mitra dan ibu-ibu UMKM Kelurahan Kapasari hanya saat awal saja, setelah itu pembukuan tidak dilakukan. Tim BIMA menawarkan dua cara ke mereka, pertama manual dengan mencatat laporan kas dan laba rugi.

Kemudian berikutnya melalui aplikasi gratis yang bisa di download melalui smartphone. Setelah di coba, hasilnya pelaku usaha lebih menyukai aplikasi mobile karena lebih simpel. Aplikasi Buku Warung itu sudah dilengkapi dengan fitur penghitungan laporan kas dan laba rugi. Saban hari juga ada laporan berapa keuntungan yang di dapat.

Dengan hasil itu, Tim BIMA berhasil mengurai kebuntuan yang dialami pelaku usaha kecil hingga saat ini. Waktu pun lebih produktif karena tidak perlu meluangkan waktu untuk menghitung di buku kas. Warga menilai penggunaan aplikasi lebih efektif dan efisien.

Soal packaging, Tim BIMA menyarankan untuk melengkapi produk dengan box khusus. Mitra kami pun mengubah pengemasan produk. Saat ini sudah dilengkapi dengan box yang juga menunjukkan kekhasan produk. Dengan begini akan tumbuh brand awareness terhadap produk batik ikat kontemporer Galuh n.

Terobosan untuk menarik minat pembeli, di antaranya adalah Wishes Card yang berisi filosofi motif yang dibuat. Misalnya saat pembeli memilih motif Ombak Kenjeran. Pembeli bisa membaca wishes card tadi untuk lebih detail makna yang ada di kain itu. Dengan begitu harapannya turut membangun hubungan baik antara pembeli dan penjual.

Setelah program yang dilaksanakan berhasil, kini tinggal memperkuat eksistensi kelompok dam sumber daya manusia (SDM) yang ada di sana. Agar produk budaya dan kearifan lokal yang ada di sana bisa menjadi daya tarik pariwisata yang dikemas apik. Untuk mewujudkan hal tersebut perlu mengunci perubahan dan men-support serta melembagakan kreativitas yang dilakukan.

Penghasilan tambahan dan kesibukan ini bisa menurunkan tingkat pengangguran dan tentu saja menciptakan wilayah yang lebih baik dan kondusif. Pengangguran yang turun turut berdampak pada tingkat potensi kejahatan yang juga rendah. 

Untuk bisa mengenalkan potensi yang dimiliki ini, memang masyarakat harus diajak terus berpikir juga menganalisis secara kritis mengenai keadaan serta masalah yang dihadapi oleh Desa. Dengan cara tersebut akan membuka peluang wawasan, pemikiran, kesadaran, kepekaan dan keinginan masyarakat untuk bertindak melakukan sesuatu yang dapat mengubah masalah menjadi solusi.

Gerak langkah bersama seluruh elemen masyarakat, selain objek kegiatan yaitu perajin kain batik ikat kontemporer Galuh n, juga dari elemen masyarakat lainnya sangat perlu. Guna saling bergandeng tangan dalam usaha untuk keluar dari suasana jebakan ekonomi yang muncul karena pandemi Covid-19 ini. Bangsa yang kuat akan muncul dari komunitas yang kuat, kreatif dan inovatif.

Penulis: Ignatia Martha Hendrati dan Nuruni Ika Kusuma Wardhani merupakan dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB)  Veteran Jatim. Sedangkan Achmad Room Fitrianto berasal dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UINSA.

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video