Dukung Akselerasi IKM, Gubernur Khofifah Target IKM di Jatim Capai 100 Persen TA 2023/2024 | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dukung Akselerasi IKM, Gubernur Khofifah Target IKM di Jatim Capai 100 Persen TA 2023/2024

Editor: M. Aulia Rahman
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Kamis, 03 November 2022 23:30 WIB

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa saat me-launching Gerakan Akselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) di Ballroom Hotel Mercure Grand Mirama, Kamis (3/11/2022).

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Indar Parawansa menegaskan bahwa Pemprov Jatim mendukung penuh Gerakan Akselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka () yang hari ini, Kamis (3/11/2022), diluncurkan di Ballroom Hotel Mercure Grand Mirama, Jalan Darmo Surabaya.

Ia menuturkan bahwa Jatim telah menetapkan target di jenjang SMA, SMK, dan SLB, mencapai 100 persen pada tahun ajaran 2023/2024 mendatang.

“Implementasi kurikulum merdeka pada jenjang SMA, SMK, SLB di Jatim saat ini sudah 77,18 persen. Secara khusus, kita targetkan jenjang SMA, SMK, dan SLB di Jatim 100 persen sudah menerapkan pada tahun ajaran 2023/2024,” tegas Gubernur .

Sebagai informasi, data dari Dinas Pendidikan Jatim, jumlah SMA, SMK, dan SLB di Jatim ada sebanyak 4.044 sekolah. Dari jumlah tersebut, saat ini yang telah melaksanakan kurikulum merdeka mencapai 3.121 sekolah atau secara persentase mencapai 77,18%. Tercatat tertinggi seluruh Indonesia.

“Dengan diluncurkannya Gerakan Akselerasi Implementasi Kurikulum Merdeka ini, kami berharap komitmen yang sama juga dimiliki oleh para bupati/wali kota di Jatim agar dapat mengimplementasikan kurikulum merdeka di jenjang PAUD, SD, hingga SMP, yang menjadi kewenangan kabupaten/kota,” ujar Gubernur .

Lebih lanjut di kegiatan yang dihadiri oleh 5.438 guru se-Jatim secara virtual ini, Gubernur juga menyampaikan pesan-pesannya terkait penguatan sistem pembelajaran di sekolah. Secara khusus, Gubernur mendorong agar para guru di Jatim mencetak generasi sesuai dengan skil atau keterampilan yang dibutuhkan di masa kini hingga masa depan.

Ia menyebutkan berdasarkan data Mc Kinsey & Company, dalam sepuluh tahun terakhir, 80% pekerjaan membutuhkan kompetensi science (sains), technology (teknologi), engineering (teknik) and mathematics atau STEM. Pada tahun 2018, 30 posisi pekerjaan strategis membutuhkan kompetensi STEM. Untuk itu STEM menjadi hal penting bagi penunjang .

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video