Kesaksian Suporter Arema yang Selamat dari Tragedi Kanjuruhan, Panik Polisi Tembakkan Gas Air Mata
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Windu Setiawan
Minggu, 02 Oktober 2022 17:15 WIB
MALANG, BANGSAONLINE.com - Tragedi Stadion Kanjuruhan pasca pertandingan Arema Vs Persebaya yang menyebabkan kurang lebih 174 orang meninggal, masih menyisakan duka mendalam.
Pemicu tewasnya ratusan suporter dari Arema FC itu masih simpang siur. Kapolda Jatim Irjen Pol Nico Afinta sudah menyampaikan keterangan bahwa jatuhnya korban itu diakibatkan terjadinya penumpukan massa di salah satu pintu stadion, sehingga banyak yang sesak napas akibat kekurangan oksigen.
BACA JUGA:
Lansia di Malang Meninggal Usai Dianiaya Tetangganya di Dekat Makam Leluhur
Modus Sewa Kamar Kos, Pria di Kota Malang Gondol Motor
Empat dari Enam Pelaku Perampokan Rumah Pegawai Koperasi di Malang Ditetapkan Sebagai Tersangka
Puluhan Anggota Polres Ngawi Berprestasi Terima Apresiasi
Di sisi lain, Agung, salah satu suporter Arema yang selamat dalam tragedi Stadion Kanjuruhan, mengungkapkan kesaksiannya. Menurut Anggota Komunitas Suporter Aremania Amazone ini, massa berlarian ke pintu selatan karena panik lantaran polisi menembakkan gas air mata.
Warga Dinoyo Kecamatan Lowokwaru Kota Malang ini memastikan kericuhan pada Sabtu (1/10/2022) malam bukan karena ada bentrok antar suporter Arema dengan Persebaya. Sebab, seluruh suporter yang hadir di Stadion Kanjuruhan adalah dari pihak Arema.
Karena itu, Agung menyebut tragedi Stadion Kanjuruhan murni karena kepanikan yang diakibatkan gas air mata yang dilontarkan oleh petugas kepolisian.
Agung kemudian menceritakan kesaksiannya dalam tragedi Stadion Kanjuruhan. Ia menjelaskan kronologi sebelum terjadinya insiden memastikan tersebut.
Simak berita selengkapnya ...