Kunker di Gresik, Wapres Tinjau Pabrik Sarang Burung Walet
Editor: Rohman
Wartawan: Syuhud
Jumat, 30 September 2022 21:05 WIB
GRESIK, BANGSAONLINE.com - Wakil Presiden (Wapres) RI, K.H. Ma’ruf Amin kunjungan kerja (kunker) di Kabupaten Gresik, Jumat (30/9/2022). Ada sejumlah agenda dilakukan orang nomor 2 di Indonesia ini.
Ia mengawali Sholat Jumat berjamaah di Masjid Jamik Gresik, kemudian wapres makan siang dan silaturahmi di Pendopo Kabupaten Gresik. Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, dan wakilnya, Emil Elestianto Dardak, hadir mendampingi disambut langsung oleh Bupati Gresik, Fandi Akhmad Yani.
BACA JUGA:
Pura-Pura Dirampok, Perempuan Cantik dari PPS Gresik Ditangkap
Bapak dan Anak yang Tercebur ke Sungai Sidoarjo-Gresik Belum Ditemukan, Petugas Perluas Pencarian
Bapak dan Anak Tenggelam ke Sungai Sidoarjo-Gresik, Petugas Lakukan Pencarian
Diduga Pemicu Kerusuhan H-1 Lebaran, Dua dari Sepuluh Remaja di Gresik Diamankan Polisi
Kunjungan wapres dilanjutkan peninjauan pabrik Sarang Burung Walet (SBW) serta berdialog dengan para pelaku UMKM SBW di PT Husein Alam Indah, di Jl. Raya Desa Golokan, Kecamatan Sidayu, Gresik.
Wapres menyampaikan bahwa industri sarang burung walet (SBW) memiliki potensi yang cukup besar. Ia mengharapkan para pelaku industri SBW agar dapat mengembangkannya dengan baik, sehingga membawa manfaat dan maslahat bagi masyatakat.
"Pemerintah punya perhatian untuk memajukan perwaletan, baik dalam arti pengelolaan, pengolahan, maupun dalam arti pemasaran. Ini komitmen pemerintah," kata wapres.
Ia mengungkapkan, industri SBW memiliki pasar yang luas bahkan hingga ke luar negeri, seperti Tiongkok. Namun sayangnya, untuk masuk ke Tiongkok saat ini syaratnya cukup rumit, sehingga sulit ditembus para eksportir.
"Saya tanya apakah karena khasiatnya berbeda, ternyata bukan soal khasiat, tetapi soal bentuk. Yang anehnya (ekspor) tidak bisa lewat negara lain, tetapi harus lewat Hong Kong. Jadi harganya lebih rendah,” ungkapnya.
Untuk itu, wapres meminta kepada para pelaku industri SBW agar menginventarisasi masalah-masalah hambatan ekspor yang ada secara detail dan segera menyampaikannya kepada pemerintah.
“Kita akan mencoba mencari jalan bagaimana agar bisa menembus (pasar Tiongkok). Dahulu bisa, tetapi belakangan tidak bisa (lagi),” ujarnya.
Simak berita selengkapnya ...