PWNU Jatim Gelar Haul Gus Dur-Gus Im dan Seminar Anti Korupsi, PBNU Tak datang | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

PWNU Jatim Gelar Haul Gus Dur-Gus Im dan Seminar Anti Korupsi, PBNU Tak datang

Editor: Tim
Jumat, 12 Agustus 2022 15:29 WIB

Backdrop Haul Gus Dur dan Gus Im yang diselenggarakan PWNU Jawa Timur di Kantor PWNU Jatim, Kamis (11/8/2022) malam. Foto: jatim.nu.or.id

“Apa yang dideklarasikan ini bukan sebuah impian asalkan kita semua PWNU, PCNU dan MWCNU mampu menyadarkan diri dan pasukan kita bahwa sudah waktunya membersihkan proses Konferwil ini dari money politic. Asalkan punya kemauan yang sama," tegas Salam Salam dikutip Jatim.nu.or.id, Kamis (11/8/2022)

Sebelumnya, Gus Salam juga mengungkapkan bahwa merupakan bentuk pengawalan terhadap Konferensi Wilayah (Konferwil) PWNU Jawa Timur yang berintegritas, bersih dan jujur.

“Ini outputnya pada Konferwil. Sehingga Konferwil NU ke depan harus transparan, akuntabel, dan bebas dari politik uang. Termasuk jika NU mendapatkan hibah ini nanti kita audit dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK),” tegas Gus Salam.

Sikap senada disampaikan Ketua Lembaga Pengkajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Jawa Timur, Listyo Santoso. Ia mengatakan bahwa acara itu bertujuan untuk meneladani kehidupan dua gus itu yang penuh dengan kesederhanaan, kejujuran dan integritas.

“Dua gus itu adalah sosok teladan dalam pengelolaan menjadi orang NU. Secara geneologis Gus Dur dan Gus Im adalah cucu dari ulama besar yaitu Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari. Bahkan populer dalam lingkup nasional tapi hidupnya sederhana. Itu harus menjadi nilai yang diwariskan secara terus menerus kepada generasi yang mengelola NU ke depan yaitu kesederhanaan, keberanian dan kejujuran,” kata Listyo Santoso, Rabu (10/08/2022).

Menurut dia, diangkatnya tema anti korupsi karena dua gus ini merupakan sosok yang bersih. Bahkan Gus Dur diturunkan dari jabatan Presiden RI dengan stigma terlibat menyelewengkan dana Bulog dan Brunei Darussalam tapi tidak pernah terbukti di pengadilan.

“Kehidupan yang begitu sederhana itu tidak mencerminkan haus jabatan dan harta. Sehingga menjadi inspirasi bahwa gerakan NU ke depan sebagai gerakan sipil harus punya komitmen betul kepada anti korupsi,” katanya.

Menurut dia, kalau NU punya komitmen moral seperti itu, sebagai organisasi massa berbasis agama, otomatis menjadi representasi moralitas keagamaan menjadi bagian penting dalam menyelenggarakan aktivitas organisasi yaitu harus menjauhi sesuatu yang haram dalam konteks ini korupsi. (tim)

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video