Tutup Pelatihan Kepemimpinan Administrator, Khofifah: ASN Harus Inovatif dan Kreativitas
Editor: Nur Syaifudin
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Jumat, 05 Agustus 2022 09:22 WIB
SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Jatim kembali meluluskan peserta pelatihan kepemimpinan administrator (PKA) tahun 2022. Kali ini, sebanyak 80 peserta angkatan XVI dan XVII dinyatakan lulus saat penutupan PKA oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa di BPSDM Jatim Jl. Balongsari Tama, Surabaya, Kamis (4/8) malam.
Dalam penutupan PKA tersebut, Gubernur Khofifah berpesan agar para administrator di setiap level birokrasi pemerintahan memiliki inovasi dan kreativitas yang dapat menjawab berbagai tantangan lokal, nasional, maupun global.
BACA JUGA:
Raih SPM Awards 2024, Adhy Karyono: Jadi Motivasi dan Cambuk bagi Pemprov Jatim
Hari Buku Internasional, Khofifah Ajak Warga Jatim Rasakan Manfaat dari Aktif Baca Buku
Dianggap Langgar SE Kemendagri, Pemkab Gresik Tunggu Keputusan soal Keabsahan Mutasi 147 Pejabat
Khofifah Hadiri Acara Halal Bihalal Keluarga Besar Civitas Akademika Universitas Airlangga
"Para administrator ASN harus produktif menciptakan inovasi dan kreativitas. Sehingga, kehadirannya mampu menjadi penyelesei masalah dari setiap permasalahan yang muncul di berbagai intansi pemerintahan," tegasnya.
"ASN harus memiliki kreativitas dan inovasi berkelanjutan yang mumpuni, tidak boleh lagi ada kata tidak bisa," ujar Khofifah.
Di samping inovasi, Gubernur Khofifah juga mendorong ASN untuk mampu membangun jejaring seluas luasnya. Jejaring ini merupakan modal untuk membangun sinergi dan kerjasama dengan berbagai pihak, baik internal maupun eksternal, institusi media, instansi vertikal maupun horizontal.
"Pelatihan kepemimpinan yang telah dijalani di BPSDM Jatim ini membentuk seorang birokrat menjadi pemimpin berkarakter. Dari kepemimpinan yang efektif, inovatif dan kepemimpinan yang memiliki daya saing akan menjadi pemimpin penggerak perubahan," terangnya.
Jawa Timur, lanjut Khofifah terus berupaya melakukan kerja keras, inovasi hingga kolaborasi yang akhirnya membuahkan penghargaan standar pelayanan minimal (SPM) dari Kemendagri. Bahkan, Jatim mencatatkan ranking pertama.