Tak Hanya untuk Rekreasi, Gubernur Khofifah Siap Dukung Budidaya Anggrek Jatim Tembus Ekspor
Editor: Yudi Arianto
Wartawan: Devi Fitri Afriyanti
Minggu, 26 Juni 2022 18:18 WIB
MALANG, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan kesiapan Pemprov Jatim untuk mendukung pengembangan budidaya bunga anggrek Jatim. Bukan hanya untuk sarana rekreasi saja, melainkan juga peluang agar bunga anggrek Jatim bisa tembus ekspor ke mancanegara.
Gubernur Khofifah menyebutkan bahwa pengembangan potensi ekspor bisa diwujudkan melalui penguatan format pentahelix di berbagai sektor terkait. Mulai dari penguatan kemitraan bersama swasta, perguruan tinggi, dan utamanya pemerintah.
BACA JUGA:
Jelang Akhir Masa Jabatan Gubernur Jawa Timur, Kemendagri Tunjuk Adhy Karyono Jadi Plh
Khofifah Targetkan Pembangunan Hunian Relokasi Korban Banjir Bandang Banyuwangi Selesai 3 Bulan
Ini Pesan Gubernur Khofifah saat Istu Hari Subagio Dilantik Jadi Pimpinan DPRD Jatim
RUPS 2023, Bank Jatim Tebar Dividen Senilai Rp816 Miliar
"Ini artinya ada format pentahelix, karena ada private sector di situ, ada kampus dan juga kemitraan dengan government atau pemerintah," ungkap Khofifah saat menghadiri peresmian Taman Arjuno bersama Menteri Desa (Mendes), Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Dr. H. Abdul Halim Iskandar, M.Si pada acara Rembug Bareng Insan Anggrek Jawa Timur dan Peresmian Taman Arjuno yang digelar di Taman Arjuna Dusun Kreweh, Kecamatan Singosari, Kabupaten Malang, Minggu (26/6/2022).
Saat menegaskan kesiapan Pemprov Jatim untuk mendukung ekspor anggrek, Khofifah menyebut ada bagian yang menurutnya memiliki kesulitan. Yaitu pada bagian regulasi karantina flora. Oleh sebab itu, diperlukan revisi regulasi eksport anggrek yang menjadi kewenangan pemerintah pusat.
"Jadi, hal-hal yang terkait revisi regulasi yang menjadi kewenangan pemerintah pusat khususnya terkait eksport anggrek Insya Allah saya ihtiarkan secara maksimal agar petani anggrek bisa akses pasar ekspor," urainya.
Bahkan, jika diperlukan pelatihan-pelatihan bagi petani anggrek yang ada di daerah, Pemprov Jatim juga siap untuk terus membangun sinergi.
"Kalau ada kebutuhan pelatihan-pelatihan monggo, saya rasa sinergitas bisa dibangun as soon as possible," imbuhnya.
Di sisi lain, rembug bersama yang dihadiri oleh berbagai perwakilan Dewan Pengurus Cabang (DPC) Perhimpunan Anggrek Indonesia (PAI) Jawa Timur itu disebutnya akan memberi penguatan di berbagai sektor. Mulai dari sektor ekonomi kemasyarakatan hingga rekreasi atau healing kalangan masyarakat tertentu.
"Tidak hanya sektor ekonomi, tetapi bahwa Anggrek ini sudah dipakai untuk healing. Jadi kalau anggrek dipakai untuk healing dan dilengkapi dzikir, itu kuatnya luar biasa. Semoga PAI Jatim bisa terus menyemai keindahan dan menyemai kesejahteraan di masyarakat," tandasnya.
Senada dengan Gubernur Khofifah, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar juga menyatakan kesiapannya dalam menindaklanjuti dua hal. Pertama, mengembangkan desa-desa anggrek berorientasi pasar ekspor. Budidaya anggrek ini akan difokuskan pada daerah tertinggal, bukan hanya di Jawa Timur, tetapi juga di desa-desa Nusa Tenggara Timur.
Simak berita selengkapnya ...