Jaga dari Kerusakan, 15 Kitab Kuno Koleksi Tebuireng Didigitalisasikan
Editor: Rohman
Wartawan: M. Didi Rosadi
Selasa, 24 Mei 2022 11:26 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Pondok Pesantren (Ponpes) Tebuireng Jombang, Jawa Timur, melakukan digitalisasi terhadap 15 kitab kuno. Hal itu dilakukan untuk mencegah kitab-kitab tersebut dari kerusakan. Mengingat, kitab kuno semakin hari semakin rawan hancur karena faktor usia.
Digitalisasi itu dilakukan Ponpes Tebuireng bekerja sama dengan Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Jakarta melalui Program Dreamsea. Belasan kitab yang didigitalkan adalah naskah manuskrip atau tulisan tangan. Di antaranya kitab fiqih tulisan tangan era KH. Hasyim Asyari. Ada juga mushaf Al-Quran tulisan tangan dari timur tengah dari abad ke-19.
BACA JUGA:
Gus Irfan, Cucu Hadratussyaikh, Pendiri Pesantren Tebuireng dan NU Lolos ke Senayan
Pesan Hadratussyaikh: Guru Pakai Parfum, Jangan Ngajar Jika Ngantuk, Lapar, dan Marah
Dosen Pembimbing Sulit Ditemui Mahasiswa, Inilah Pesan Penting Hadratussyaikh
Lagi, Kejutan dari Dapil Jatim VIII, Suara Gus Irfan Menyalip, Suara Bos Lion Air Melompat
Peneliti PPIM UIN Jakarta, Abdullah Maulani (27), mengungkapkan pentingnya digitalisasi tersebut karena Tebuireng merupakan salah satu pesantren legendaris yang menyimpan banyak kitab kuno.
"Digitalisasi itu agar kitab tersebut bisa dinikmati oleh semua orang di kemudian hari," ujar Maulani melalui keterangan tertulis, Selasa (24/05/2022).
"Kitab-kitab kuno ini memiliki khazanah dan keistimewaan, sehingga perlu disampaikan kepada masyarakat. Maka perlu adanya digitalisasi," imbuhnya.
Simak berita selengkapnya ...