​Keren, Kapolsek Pacet Ini Ingin Anaknya Jadi Ulama Besar | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Keren, ​Kapolsek Pacet Ini Ingin Anaknya Jadi Ulama Besar

Editor: MMA
Kamis, 19 Mei 2022 18:28 WIB

Kapolsek Pacet, AKP Amat. Foto: mma/bangsaonline.com

MOJOKERTO, BANGSANLINE.com –Ada yang unik dan lucu saat Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, menggelar ”Lailatul Ijtima’, Mengaji Hikam dan Aswaja”, menyongsong Kongres ke-3 Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) di Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet Mojokerto, Rabu (18/5/2022).

Kapolsek Pacet Mojokerto AKP Amat yang diminta menyampaikan sambutan justru tampil kocak. “Saya kira Pergunu itu apa. Saya baru tahu. Ternyata Persatuan Guru Nahdlatul Ulama,” kata Amat disambut tawa para kiai yang memenuhi Guest House Kampus Institut KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto tadi malam.

AKP Amat tampak terkesima terhadap yang akan mendatangkan ribuan guru NU. Menurut dia, mendatangkan orang NU sangat sulit. “Tapi bagi saya. Kalau bagi gampang. Karena pulangnya dibawakan beras,” katanya. Lagi-lagi para kiai tertawa.

“Saya waktu tugas di Pacet juga heran. Kok banyak orang bawa beras,” katanya. Ternyata diberi . Ia semakin heran ketika warga Pacet memberi tahu bahwa memberi beras itu tiap tahun. Bahkan tiap saat.

memang dikenal sebagai ulama gemar sedekah. Bahkan pada bulan suci Ramadan lalu dan keluarganya menghabiskan Rp 8 miliar untuk sedekah dan zakat.

Karena itu BANGSAONLINE.com menjuluki sebagai kiai miliarder tapi dermawan. Minggu depan buku berjudul “Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, Kiai Miliarder Tapi Dermawan” akan terbit.

Dalam acara Lailatul Ijtima’ itu sempat mengungkap kisah perjuangannya saat membangun Pondok Pesantren Amanatul Ummah. Menurut , awalnya dirinya membeli sebidang dengan cara menyicil. “Tak sampai satu hektar,” tutur di depan para kiai.

Harga tanah itu, tutur , Rp 300 juta. “Pemilik tanah itu bilang harganya Rp 300 juta. Saya iya saja. Saya gak nawar karena saya tak punya uang. Saya punya uang hanya Rp 20 juta. Orang yang punya tanah itu bilang gak apa-apa,” kata yang ketua umum Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu).

Lalu sisanya kapan? “Saya bilang saya punya mobil Kijang kapsul yang baru saya beli. Harganya Rp 150 juta. Terserah mau panjenengan hargai berapa ,” tutur .

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video