Inilah 15 Butir Pemikiran Gus Dur yang Jadi Filsafat Dunia | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Inilah 15 Butir Pemikiran Gus Dur yang Jadi Filsafat Dunia

Editor: MMA
Minggu, 15 Mei 2022 07:11 WIB

KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) sejak muda rajin menulis di media massa. Presiden RI ke-4 RI itu terkenal sebagai kolumnis yang tulisannya tersebar di surat kabar dan majalah serta sangat disukai masyarakat. Tampak Gus Dur sedang mengetik naskah tulisan memakai mesin ketika jadul sebelum muncul teknologi komputer atau laptop. Foto: ist

JAKARTA, BANGSAONLINE.com – Butir-butir pemikiran keagamaan dan kemanusiaan KH Abdurrahman Wahid () sangat cemerlang dan mencerahkan dunia. Ketua Umum PBNU tiga periode dan Presiden RI ke-4 itu sangat pas mendapat gelar humanis dan tokoh agama perdamaian tingkat dunia.

Di bawah ini BANGSAONLINE.com menurunkan 15 kutipan pemikiran yang kini beredar di media sosial. Cucu pendiri NU dan Pesantren , KH M Hasyim Asy’ari, itu benar-benar menyejukkan di tengah polarisasi sosial yang penuh caci maki dan kebencian seperti sekarang. Selamat membaca:

1. “Orang yang masih terganggu dengan hinaan dan pujian manusia, dia masih hamba yang amatiran.”

2. “Tidak penting apa pun agama atau sukumu. Kalau kamu bisa melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain, orang tidak tanya apa agamamu.”

3. “Semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin tinggi toleransinya.”

4. “Agama mengajarkan pesan-pesan damai. Tapi ekstremis akan memutar balikkannya. Kita butuh Agama yang ramah, bukan Agama yang marah.”

5. “Perbedaan itu fitrah. Dan ia harus diletakkan dalam prinsip kemanusiaan yang universal.”

(Presiden KH Abdurrahman Wahid (). Foto: ist)

6. “Memuliakan manusia berarti memuliakan Penciptanya.

Merendahkan dan menistakan manusia berarti merendahkan dan menistakan Penciptanya.”

7. “Esensi Agama tidak terletak pada pakaian yang dikenakan, melainkan pada akhlak yang dilakukannya.”

8. “Jika kamu memusuhi orang yang berbeda agama dengan kamu, berarti yang kamu per-Tuhan-kan itu bukan Allah, tapi Agama.

Jika kamu menjauhi orang yang melanggar moral, berarti yang kamu per-Tuhan-kan bukan Allah, tapi moral.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video