Capaian Vaksinasi Booster Kota Pasuruan Rendah, Gus ipul Bilang Begini
Editor: Rohman
Wartawan: Ardianzah
Jumat, 13 Mei 2022 17:08 WIB
KOTA PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Wali Kota Pasuruan, Saifullah Yusuf (Gus Ipul), mengambil langkah strategis guna menyikapi Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2022 tentang PPKM di Jawa-Bali yang menetapkan wilayahnya kembali masuk ke Level 2.
Sejumlah langkah terkait penanganan Covid-19 disampaikan Gus Ipul dalam rapat Penguatan Jejaring dan Leveling Penanggulangan Covid-19 di Kota Pasuruan yang dihadiri jajaran Forkopimda, camat, lurah, kepala OPD, serta perwakilan RT dan RW, Kamis (12/5/2022).
BACA JUGA:
PLUT-KUMKM Diresmikan, Gus Ipul Harap Difungsikan Jadi Pengembangan Koperasi dan UMKM
Ini Pesan Gus Ipul saat Acara Halal Bihalal bersama Jajaran ASN Pemkot Pasuruan
Gus Ipul Salat Idulfitri 1445 H Bersama Warga Bugul Permai Kota Pasuruan
Di Malam Nuzulul Quran, Gus Ipul Ingatkan untuk Selalu Meminta Pertolongan Allah Dalam Segala Urusan
Menurut Gus Ipul, diperlukan sinergi antara semua pihak, termasuk peran serta OPD dan para ASN dalam mendukung penuh upaya Pemerintah Kota (Pemkot) Pasuruan dalam berjuang mengembalikan level PPKM ke level 1 yaitu dengan cara percepatan vaksinasi booster.
Ia mengatakan bahwa Kota Pasuruan sebelumnya telah memenuhi syarat untuk tetap berada di level 1, namun berdasarkan arahan terbaru dari pemerintah pusat terdapat penguatan-penguatan pada sektor tertentu, khususnya capaian vaksinasi booster, testing, tracing, dan treatment. Capaian vaksinasi booster di Kota Pasuruan yang masih rendah menjadi salah satu indikator yang membawa Kota Pasuruan kembali masuk level 2.
"Saat ini capaian vaksinasi lansia di Kota Pasuruan masih dibawah 70 persen. Untuk vaksinasi booster juga masih rendah yaitu dibawah 30 persen. Untuk itu saya ingin kita berjuang bersama untuk mengembalikan Kota Pasuruan ke level 1 lagi," ujarnya.
Gus Ipul juga mengingatkan bahwa pandemi Covid-19 belum sepenuhnya berlalu dan mengimbau kepada seluruh lapisan masyarakat untuk tidak lengah pada masa transisi pandemi menjadi endemi.
Simak berita selengkapnya ...