Wabah PMK Buat Panik Peternak di Jombang, Harga Jual Bakal Anjlok Drastis
Editor: Revol Afkar
Wartawan: Aan Amrulloh
Kamis, 12 Mei 2022 13:03 WIB
JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) yang menyerang sapi membuat kepanikan bagi peternak. Tak terkecuali di Kabupaten Jombang.
Salah satu peternak, Choirul Amin (51), mengungkapkan merebaknya wabah PMK menyebabkan pengiriman sapi antar daerah dibatasi.
BACA JUGA:
Pecah Ban, Bus Pahala Kencana Terbakar di Tol Jombang-Mojokerto
Pengadilan Negeri Jombang Tolak Gugatan Sengketa Kakak Ipar Senilai Rp5,9 Miliar
Tertipu Ratusan Juta, Puluhan Korban Aplikasi Smart Wallet di Jombang Geruduk Rumah Anggota Dewan
Polsek Peterongan Jombang, Bina dan Ajak Tadarus Remaja yang Terjaring Razia Balap Liar
Bahkan, warga Dusun Kandangan, Desa Kepuhkembeng, Kecamatan Peterongan tersebut memperkirakan harga penjualan sapi bakal turun drastis akibat adanya wabah PMK.
"Kalau kayak gini lambat laun perekonomian warga juga tersendat. Harga jual sapi berkisar Rp 20 juta, kalau terindikasi PMK harga bisa jadi cuma Rp 7 juta. Belum lagi belantik dan bakul berani mempermainkan harga, otomatis semakin anjlok," terangnya, Kamis 12/05/22.
Menurut Choirul, saat ini para peternak sapi diliputi rasa panik akibat kebijakan pemerintah yang membatasi pengiriman sapi ke sejumlah daerah. Mulai Mojokerto, Gresik, hingga Lamongan.
"Beberapa daerah sudah tutup. Tidak boleh ada pengiriman sapi, tentu ini membuat perekonomian jadi tersendat," jelasnya.
Saat ini, 25 ekor sapi yang dimiliki Choirul kondisinya masih sehat. Dirinya belum menemukan tanda-tanda maupun gejala yang mengarah PMK.
Namun, sebagai langkah antisipasi pencegahan PMK, Choirul rajin membersihkan kandang dan menyemprotkan cairan disinfektan. Ia juga membatasi pengunjung yang masuk ke kandang sapi miliknya.
Simak berita selengkapnya ...