Dikonfirmasi Soal Pengadaan Laptop Rp12,7 M, Kadispendik Pasuruan Dikeluhkan Arogan | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dikonfirmasi Soal Pengadaan Laptop Rp12,7 M, Kadispendik Pasuruan Dikeluhkan Arogan

Editor: Revol Afkar
Wartawan: Supardi
Sabtu, 23 April 2022 23:34 WIB

Ketua LSM Pusaka, Lujeng Sudarto.

PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Proyek di Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Pasuruan kembali diterpa isu tak sedap. Kali ini, Kepala Dispendik Kabupaten Pasuruan, H. Hasbullah, diduga menerima fee 15% dari rekanan pelaksana Rp12,7 miliiar tersebut.

Bahkan, kabarnya isu tersebut sudah tersebar di gedung parlemen, Raci.

Dugaan adanya fee tersebut diungkapkan Ketua LSM Jimat (Jaringan Informasi Masyarakat) Pasuruan Khoiril Mukhlis dan Direktur LSM Pusaka (Pusat Advokasi dan Kajian Publik) Lujeng Sudarto.

Selain dugaan adanya fee, Lujeng juga mengungkapkan sikap Hasbullah yang terkesan arogan saat dikonfirmasi soal tersebut.

"Yang paling ekstrem, oknum kajari datang ke Kadis Hasbullah minta temannya dijadikan sebagai pemenang (). Seketika itu, langsung saya diusir dari ruangan kerjanya. Hampir semua pejabat di Pasuruan, LSM, wartawan, rekanan, dan lainnya, tahu kalo dialognya (Hasbullah) seperti orang tidak pendidikan, gak cocok jadi kadis," cetus Lujeng.

Tidak hanya itu, Hasbullah diduga pamer foto selfie bareng Kajari dan Kasi Intel Kejari Bangil terhadap LSM. "Itu maksudnya apa? Sebagai beking-nya ta?," tanya Lujung.

Sementara saat dikonfirmasi, Hasbullah membantah sengaja menyebar foto selfie-nya bersama kajari dan kasi intel.

"Aku nggak merasa (menyebarkan foto selfie), Mas. Saya hadir atas undangan beliau untuk memaparkan program disdikbud," kilahnya.

"Bukan saya saja, masih banyak kepala OPD lain yang memaparkan. Kalau ingin tahu undangannya, datang ke kantor. Mohon maaf Mas, jangan nebar fitnah, nggih. Mohon maaf, kalau masih ragu tanya ke beliau undangannya," tambahnya. 

Di sisi lain, Kasi Intel Kejari Bangil membantah ada oknum di jajarannya yang meminta-minta proyek ke dinas pendidikan. Menurutnya, yang dimaksud oknum kejari bukanlah dari Kejari Bangil, namun kejari dari daerah lain.

"Kalau ada oknum yang mengaku-ngaku dari kejaksaan (Bangil) segera laporkan ke kita, dan langsung akan kita tindak," tegasnya.

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video