Peringati Hari Kartini, Karyawati Pemkab Mojokerto Apel Pakai Kebaya | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Peringati Hari Kartini, Karyawati Pemkab Mojokerto Apel Pakai Kebaya

Editor: Rohman
Wartawan: Nina Puji Rahayu
Kamis, 21 April 2022 14:35 WIB

Bupati Mojokerto, Ikfina Fatmawati. saat memimpin apel ASN.

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Bagi sejumlah karyawati Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Mojokerto, momentum tahun 2022 terasa luar biasa. Pada apel pagi di halaman kantor Pemkab Mojokerto, Kamis (21/04/2022) karyawan dan karyawati mendapat pesan penyemangat dari , .

Kesan dan pesan orang nomer satu di Pemkab Mojokerto tentang ajaran RA Kartini membangkitkan gelora untuk bangkit dan perjuang memberikan yang terbaik bagi negeri ini. Hal ini makin menarik lantaran dalam apel ini para karyawati kompak mengenakan baju kebaya. Sementara para karyawan mengenakan pakaian dengan motif batik.

Demikian dengan sejumlah kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD). Mereka memakai pakaian Sekar Kedaton, pakaian khas adat Mojokerto. Sekda Teguh Gunarko bersama para kepala OPD berdiri dalam jajaran paling depan dalam apel yang dipimpin oleh Bupati Ikfina.

Dalam apel tersebut dirinya memanfaatkan kesempatan yang diperjuangkan RA Kartini. “Karena perjuangan itu semua wanita Indonesia mendapatkan kesempatan yang sama dengan pria untuk mendapatkan pendidikan yang tinggi, kesempatan menyampaikan pendapatnya dan kesempatan untuk mengambil keputusan,” kata Bupati.

Orang nomer satu di Pemkab Mojokerto itu juga mengungkapkan apel dengan pakaian adat ini merupakan penghargaan terhadap perjuangan pahlawan emansipasi wanita, RA Kartini. “Ini adalah apel pagi seperti biasanya. Hanya karena tanggal 21 April bertepatan dengan hari Kartini, para karyawan dan karyawati menggunakan pakaian kebaya, dan khusus untuk kepala OPD yang laki-laki menggunakan pakaian adat,” katanya.

Bupati memberikan sejumlah catatan. Ia mengungkapkan, program persamaan gender belum maksimal. “Kita mendapati pada titik-titik tertentu yang menjadi indikator penilaian gender ternyata menunjukkan bahwa kesempatan untuk melakukan hal yang sama dengan pria belum sepenuhnya dimanfaatkan perempuan. Kita melihat DPRD, komposisi laki-laki masih lebih banyak daripada perempuan. Begitu juga dengan pengambil keputusan dilingkup pemerintah daerah kita melihat laki-laki masih lebih banyak dibandingkan dengan perempuan,’’ katanya.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video