Dongkrak Ekonomi Warga, Pemkot Surabaya Kembangkan Potensi Kampung Wisata Kue | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Dongkrak Ekonomi Warga, Pemkot Surabaya Kembangkan Potensi Kampung Wisata Kue

Editor: Rohman
Wartawan: Yudi Arianto
Rabu, 16 Februari 2022 01:44 WIB

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, saat berada di Kampung Wisata Kue Rungkut.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tengah memaksimalkan potensi wisata yang ada di setiap wilayah perkampungan. Ini dilakukan untuk mendongkrak perekonomian warga, terutama pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Pahlawan. 

Salah satu skema yang tengah digarap berada di Kampung Wisata Kue di Jalan Rungkut Lor Gang II, Kelurahan Kalirungkut, Kecamatan Rungkut. Wali Kota Surabaya, , telah meresmikan kampung tersebut dan menjadikannya sebagai tonggak awal dimulainya pengembangan destinasi Kampung Wisata Kue Rungkut.

"Insya Allah Kampung Kue ini menjadi tempat kulakan kue. Karena kampung kue ini tak hanya melayani Surabaya, tapi juga wilayah-wilayah penunjang, seperti Gresik, Sidoarjo, sudah banyak mengambil di sini," ujarnya, Selasa (8/2) lalu. 

Tak hanya sekadar peresmian, Eri juga menginginkan agar penataan dilakukan pada kampung ini agar semakin ciamik dan memantik wisatawan agar berbondong-bondong datang. Pembenahan pun dilakukan mulai dari paving, penerangan jalan umum (PJU), gapura, hingga saluran air. 

“Saya minta gapura diganti yang bagus, ada logonya kue. Kemudian paving juga dicopot beberapa dan diganti agar ada variasi warna. Jadi, kalau ada wisatawan yang datang jalannya nyaman,” kata.

Dalam kurun waktu satu bulan, Eri ingin penataan di Kampung Wisata Kue Rungkut tuntas. Oleh sebab itu, sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di lingkup seperti dinas sumber daya air dan bina barga (DSDABM), dinas perumahan rakyat dan kawasan permukiman serta pertanahan (DPRKPP) hingga dinas perhubungan (Dishub) ikut terlibar. 

“Saya ingin menunjukkan bahwa ini adalah tempat yang representatif,” tuturnya.

Ia juga memiliki harapan besar terhadap pengembangan Kampung Wisata Kue Rungkut, seperti bagaimana kampung ini nantinya dapat membuka peluang kerja dan menjadi devisa bagi warga sekitar. Menurut Eri, warga di sana tak lagi memproduksi sendiri melainkan mempekerjakan warga sekitar ketika nanti sudah berkembang. 

“Jadi ibu-ibu yang biasa membuat kue ini nanti hanya sebatas mengurusi manajerial. Itu yang ingin saya kembangkan," paparnya.

Apabila sebelumnya kampung ini hanya melayani pesanan mulai pukul 03.00-06.00 WIB, Eri menginginkan agar Kampung Wisata Kue Rungkut dibuka saat malam. Ia menilai, konsep wisata malam seperti Tunjungan Romansa dapat diaplikasikan ke kampung itu. 

“Jadi seperti Tunjungan Romansa, setiap malam ada kursi, ada mejanya. Kemudian ada suguhan penampilan musik. Itu yang saya harapkan di Kampung Kue ini,” ungkapnya.

Bahkan, camat dan lurah setempat diminta untuk menjalin mitra dengan warganya guna meningkatkan pendapatan pelaku UMKM Kampung Wisata Kue Rungkut. Eri mencontohkan, camat dan lurah menggunakan makanan produk Kampung Wisata Kue Rungkut untuk konsumsi ketika berkegiatan atau rapat.

“Jadi tugasnya camat, lurah, atau Kepala PD, jika ada kegiatan ambilnya di Kampung Kue,” tegasnya.

Skema pengembangan kampung wisata tak hanya digarap di Kampung Wisata Kue Rungkut. kini tengah menyiapkan sejumlah skema untuk mengembangkan kawasan perkampungan yang lain. 

Sebab, wali kota menginginkan setiap kampung di Surabaya dapat menjadi objek destinasi wisata yang mampu mendongkrak perekonomian warga. 

“Surabaya dapat menjadi besar dan Kota Metropolitan tak lepas dari keberadaan sejarah kampung. Jadi kita tidak boleh melupakan sejarah kampung. Maka tugas kita adalah bagaimana setiap kampung itu memiliki ciri khas tersendiri," ucapnya.

Skema penataan di kampung dilakukan secara gotong-royong. Proses penataan ini melibatkan beberapa PD dan stakeholder terkait. 

"Pada saat launching Kampung Kue kemarin yang berperan Dinas Kesehatan. Kenapa Dinkes? karena mereka mendampingi terkait izin Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT)," kata Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (Dinkopumdag) Surabaya, Fauzie Mustaqiem Yos.

Selain pendampingan PIRT, sebelumnya Dinkes juga memberikan pelatihan kepada pengelola dan penjamah makanan. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman akan pentingnya hygiene sanitasi makanan. 

Tak lupa, strategi pemasaran melalui aplikasi E-Peken, juga tengah dimaksimalkan pemkot. Ini supaya produk warga Kampung Kue dapat merambah ke pangsa pasar yang lebih luas. 

"Jadi, kita sama-sama intervensi dari semua dinas," ucap Fauzie.

Simak berita selengkapnya ...

1 2

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video