Kepercayaan Tionghoa: Nusantara Lambang Kematian, Media Tiongkok: Nu-San-Ta-La | BANGSAONLINE.com - Berita Terkini - Cepat, Lugas dan Akurat

Kepercayaan Tionghoa: Nusantara Lambang Kematian, Media Tiongkok: Nu-San-Ta-La

Editor: MMA
Kamis, 20 Januari 2022 09:38 WIB

Dahlan Iskan

Yang sulit adalah: Koes Ploes. Yang sudah lama meninggal. Begitu banyak lagunya yang berjudul Nusantara: mau diapakan.

Terserah saja.

Akhirnya saya suka humor yang beredar di medsos ini: kalau di Jakarta ada Jabodetabek, di Nusantara nanti mestinya ada Bonus Sambal Terong –Bontang-Nusantara-Samarinda-Balikpapan-Tenggarong. (Dahlan Iskan)

Anda bisa menanggapi tulisan Dahlan Iskan dengan berkomentar http://disway.id/. Setiap hari Dahlan Iskan akan memilih langsung komentar terbaik untuk ditampilkan di Disway.

Komentar Pilihan Disway*

Edisi 19/1: Langkah Kuda

Disway 18081864

Universitas Glasgow adalah satu dari tujuh universitas kuno (ancient universities) di Britania Raya dan Irlandia. Berikut ini adalah tujuh universitas tersebut beserta tahun pendiriannya: 1. Oxford (kl.1096) 2. Cambridge (1209) 3. St. Andrews (1413) 4. Glasgow (1451) 5. Aberdeen (1495) 6. Edinburgh (1582) 7. Dublin (1592)

Alexs sujoko sp

Wakil Presidennya jangan 3, pertimbangan cuma dari Partai biar adem. Usul nih : Wakil Presidennya jadi 6 biar lebih mewakili P. Jawa, P. Sumatera, P. Kalimantan, P. P. Sulawesi, P. Irian Jaya, dan Kep. Nusa Tenggara. Bagus lagi Wakil Presiden Tiap Pulau digilir masing - masing tiap periode, misal P. Jawa giliran periode 1 giliran DKI Jkt, giliran periode 2 Jawa Barat, giliran 3 Banten, giliran 4 Jawa Tengah, giliran 5 Jawa Timur. Misal yang P. Kalimantan, giliran 1 Kalimantan Selatan, giliran 2 Kalimantan Tengah, giliran 3 Kalimantan Timur, giliran 4 kalimantan Utara. Dan begitu juga untuk Pulau yang lain. Kami yang bantu mikirkan dari pemikiran out of the box daripada yang di DPR cuma dawuh sendiko mawon ( saking rukunnya )

Hardiyanto Prasetiyo

Kali ini saya akui Sumbawa bukan hanya terkenal susu kuda liarnya, tapi terkenal juga terobosan liarnya khususnya dalam hal pendidikan. Disamping UTS, ada juga Pondok Modern Internasional Dea Malela, pendirinya putra daerah Sumbawa Prof. Din Syamsudin. Lokasinya di Pemangong, Sumbawa Besar. Berada dibawah pegunungan dgn suasana yg rindang. Peserta didiknya juga ada yang berasal dari Luar Indonesia (Rusia, Kamboja, Timor Leste, Thailand dan Malaysia). Insting saya mengatakan ini capaian luar biasa, Sumbawa jadi magnet baru dunia pendidikan. Selidik punya selidik ternyata visi kabupaten Sumbawa sungguh mulia "Sabalong Samalewa" (Membangun secara berimbang lahir dan batin). Kali ini saya bukan hanya berkomentar tp juga memberikan informasi, barangkali pak DI kehabisan inspirasi destinasi setelah Persebaya dihajar Bhayangkara 2-1 semalam.

Mbah Sangkil Purnomo

waduh, abah sempat jatuh kemarin saat mencoba sepeda ngebUTS karena sadelnya terlalu tinggi bagi abah, kakinya jinjit, tapi langsung bangkit lagi mencoba hingga berhasil. Jatuh sudah biasa, bangkit itu luar biasa. Jangan Lupa BAHAGIA.

Mbah Mars

Bung Har, anda benar. Di semua partai, ormas atau kelompok tertentu ada yg hebat dan bermanfaat bagi masyarakat. Ada juga yg jadi sampah masyarakat. Saya melihat Abah mengajak pembaca utk bisa bersikap objektif. Maka Abah banyak mengulas tokoh2 dari pihak pro pemerintah maupun yg "oposisi".

gito abipraya

seandainya banyak orang PKS yang seperti Dr. zoel, maka kaum nasionalis tdk akan mencurigai PKS sebagai "ekstrim kanan". Termasuk saya tentunya. Bahwa keberagaman yang ada dimuka bumi tdk boleh dikotak2an dengan alasan apapun, karena itu sudah kehendak Allah swt. maka hanya satu kata yang tepat utk mensejajarkan ciptaan Tuhan: Plural!!!

Pengamat Jalanan

Pak DI pilih mewawancarai Mbak Nurul Huda bukan karena yang lain sibuk kuliah. Tapi karena Mbak Nurul paling cantik dengan lima i. Oh ya, biasanya Nurul hida itu nama laki-laki. Kok jadi nama perempuan ya.

Juve Zhang

Bro! Dosen teladan ITB saja , kalau dijadikan pejabat tinggi, pada klepek klepek lihat duit gepokan depan mata, beliau akhirnya masuk penjara, Dosen Teladan dengan S3 dari luar negeri. DNA itu gak berubah dengan pendidikan.sekali DNA maling ya tetap maling.Hukum Mati bagi koruptor,itu bikin efek jera, Ada pejabat yang berani korupsi di Korea Utara? Wkwkwkwkwk Kim J.U. langsung eksekusi.

Pryadi Satriana

Kebiasaan yg sulit diubah itu karena genetik. Sudah kepala tujuh. Banyak baca. Diberi gelar "Dr." Juga "Prof." (wk..wk..wk..) Akrab dg lingkungan pesantren. Juga ikut mengelola pesantren2 keluarga. Lulusan MAN. Produk IAIN juga. Bahkan pernah jadi 'mantri'. Ups, 'menteri' -- yg terkenal dg jurus lempar kursi di jalan tol. Pemenang Konvensi Capres partai Demokrat (wk..wk..wk..). Konglomerat. Raja Media. Dan banyak lagi ... . TAPI masih tetap saja "sakit" -- tetap saja ngumbar hal2 'ngeres-mesum' di forum publik, yang juga mungkin dibaca cucunya sendiri! Saya sangat salut kepada Bung Leong yang sudah "sembuh". Selamat ya Bung Leong ... Salam.

Aryo Mbediun

Minum dawet tanpa tape ketan Makan bakso penuh balungan Disway terbit tanpa komentar pilihan Bagai toket tanpo kotangan. #menghilang

Mbah Mars

Ada yg kurang lengkap dari liputan Abah DI di Sumbawa. Apa itu ? Susu kuda liar! Kata susu itu seksi. Tepat untuk menemani gunung kembar yg menjadi pembuka artikel pagi ini. Coba saja Abah ke peternakan kudanya untuk membuktikan gembar-gembor iklan susu kuda liar. Pasti menarik. Benarkah ada susu kuda liar ? Saya membayangkan memeras susu kuda jinak saja sulit, terus bagaimana cara memeras susu kuda liar ? Mungkin agak liar ya imajinasi saya. Hehehe.

Daryanto Warjono

Kita masih melihat nama besar, tapi jarang melihat sistem. Andai saja para pengambil kebijakan memberikan literasi yang cukup, bahwa pendidikan yang baik tidak hanya UI, UGM atau ITB, Undip dls. Masyarakat tidak akan terjebak pada glorifikasi semu. Rela membayar bimbel /Joki berjuta2 demi masuk universitas favorit hanya untuk melabelkan diri bagian dari ALUMNi tapi tidak dibarengi dengan kualitas diri.

Mbah Paijo

Mencoba peruntungan dapat Pertamax...gagal lagi

*) Diambil dari komentar pembaca www.disway.id

 

Berita Terkait

Bangsaonline Video