SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meminta Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) proaktif dalam melakukan antisipasi terhadap potensi bencana di musim hujan akibat La Nina dan Hidrometeorologi.
"Jangan sampai terlambat antisipasi. Fenomena La Nina diikuti Hidrometeorologi yang berakibat timbulnya bencana banjir bandang, puting beliung, longsor dan banjir harus benar-benar diantisipasi dengan mitigasi yang komprehensif serta koordinasi yang efektif. Hingga bulan April, curah hujan masih berpotensi turun sangat tinggi. Waspada dan siap-siaga," ungkap Khofifah saat memimpin Apel di Kantor BPBD Provinsi Jatim, Sidoarjo (3/1).
BACA JUGA:
- Khofifah Jadi Satu-satunya Gubernur Penerima Satyalancana Karya Bhakti Praja Nugraha
- Jokowi Dikabarkan Batal Hadir Peringatan Otoda XXVIII di Surabaya
- Khofifah Ajak GP Ansor dan Banom NU Lainnya Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045
- Hadiri Rakornas PB 2024, Adhy Karyono: Indeks Risiko Bencana di Jawa Timur Terus Turun
Turut mendampingi GUbernur Khofifah, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak, Plh. Sekda Prov Jatim, dan seluruh jajaran kepala OPD Pemprov Jatim.
Dicontohkannya, banjir lahar dingin dari Gunung Semeru yang kembali terjadi menjadi bukti bahwa perubahan iklim dan kebencanaan berlangsung secara dinamis. Oleh karenanya, mitigasi bencana dan kewaspadaan menjadi sesuatu yang harus terus dikoordinasikan kepada semua pihak agar mengantisipasi terjadinya dampak bencana yang tidak diharapkan.
Karenanya, di awal tahun 2022 ini, Khofifah juga meminta kepada jajaran OPD di lingkungan Pemprov Jatim untuk terus bergerak merespon secara cepat apa yang menjadi kekhawatiran masyarakat. Baik jajaran di bidang perdagangan, kesehatan, pendidikan hingga semua sektor untuk bergerak mengantisipasi segala hal yang dibutuhkan masyarakat. "Intinya adalah mitigasi, koordinasi dan solusi efektif dari semua pihak," imbuhnya.