Kiai ​Malik Madani: Dulu Saya Usulkan AHWA untuk Hadang Politisi Busuk, Tapi...

Kiai ​Malik Madani: Dulu Saya Usulkan AHWA untuk Hadang Politisi Busuk, Tapi... Dr KH Malik Madani.

SURABAYA, BANGSAONLINE.com – Dr KH , Katib Aam Syuriah PBNU periode 2010 – 2015, mengungkapkan b konsep Ahlul Halli Wal-Aqdi (AHWA) semula diusulkan untuk membendung riswah (uang sogok) dalam pemilihan Rais Aam Syuriah dan Ketua Umum Tanfidziah PBNU. Karena, kata Kiai , berdasarkan pengalaman dirinya dalam menangani Konferwil dan Konfercab banyak sekali kasus riswah terjadi.

“Saya lah yang mengusulkan agar Rais Aam dan Ketua Umum PBNU tidak dipilih secara one man one vote. Saya takut rais aam dan ketua umum jatuh pada orang kaya dan politisi busuk karena ada intervensi partai,” kata Kiai kepada BANGSAONLINE.com, Senin (20/12).

Tapi saat ia mengusulkan konsep AHWA itu ternyata ditentang oleh para pengurus PBNU yang lain. “Termasuk oleh Said Aqil dan kroninya,” kata Kiai .

Menurut dia, ketika dirinya melontarkan konsep AHWA, Said Aqil dan kroninya bahkan menertawakan. “Saya dianggap arruju’ ilal wara’, set back. Mereka bilang, kita sudah dipuja oleh para pengamat, dalam pemilihan kita sangat maju dan demokratis, kok mau kembali ke AHWA,” tegas Kiai mengutip pernyataan mereka.

Meski demikian, kata Kiai , Slamet Effendy Yusuf mendukung gagasannya. “Senior saya di PMII, Mas Slamet Effendy, mengajak saya studi banding,” tutur Kiai .

Hanya saja, kata Kiai , menjelang Muktamar ke-33 NU di , Slamet Effendy Yusuf, berubah. “Karena dijanjikan menjadi wakil ketua umum,” kata Kiai . Akhirnya Slamet Effendy yang mantan Ketua Umum GP Ansor itu tak mendukung AHWA.

Jadi, menurut Kiai , saat itu banyak sekali pengurus PBNU yang menentang AHWA. “Tapi entah dapat wangsit, karena AHWA itu bisa menghadang orang yang dianggap menjadi sandungan, yaitu Kiai Hasyim Muzadi, tiba-tiba mereka ngotot AHWA itu diterapkan di Muktamar ,” katanya.

Kiai mengaku sudah mengingatkan mereka agar AHWA itu tidak diterapkan pada Muktamar NU di . Alasannya, selain menyalahi keputusan Konbes dan Munas Alim Ulama, yang memutuskan agar AHWA dilaksanakan pada Muktamar berikutnya, juga konsep AHWA belum matang.

Lebih fatal lagi, AHWA yang sebenarnya merupakan khazanah Ahlussunnah Wal Jama’ah dalam sistem pemilihan ketua umum justru dimanipulasi oleh oknum-oknum tak bertanggungjawab PBNU semata untuk menghadang Kiai Hasyim Muzadi.

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO