MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Warga Desa Kemiri tampaknya mempunyai obsesi kuat menjadi desa wisata. Terletak di Lereng Gunung Welirang, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto, agaknya harapan itu tidak berlebihan mengingat potensi alamnya yang sangat mendukung.
Hanya saja keinginan tersebut selama ini menjadi terpendam, lantaran terganjal persoalan klasik, dana. "Tidak ada dana untuk itu (untuk berkembang). Apalagi kami diwajibkan refocusing dana desa (DD) selama pandemi untuk penanganan Covid-19," keluh Kepala Desa Kemiri, Puthut Budi Santoso, Selasa (02/11) tadi siang.
Tak ubahnya Putut, unek-unek yang sama banyak disampaikan warga desa yang lain kepada Hidayat, anggota DPRD Jatim dari Fraksi Gerindra. Dalam giat Penyerapan Aspirasi Masyarakat Reses III 2021 Dapil 10 Jombang Kota/Kabupaten Mojokerto, sejumlah warga menyampaikan jika mereka butuh pembenahan infrastruktur dari pemerintah.
"Setidaknya ada empat makam dan petilasan tokoh penyebar agama Islam yang bisa dijadikan potensi wisata religi. Yakni makam Kiai Ageng Surgi, Mbah Laut sesepuh Desa Kemiri dari abad 15, dan Makam Mbah Pucung di Dusun Merasih, putranya Eyang Suromerto orang dari Mataraman kuno. Itu adalah potensi-potensi wisata yang selama ini banyak menyedot wisatawan," imbuhnya.
(Anggota Dewan Hidayat (kanan) dan Putut Kades Kemiri usai giat reses. foto: YUDI EP/ BANGSAONLINE)