32 Desa di Tuban Berpotensi Dilanda Kekeringan dan Krisis Air Bersih

32 Desa di Tuban Berpotensi Dilanda Kekeringan dan Krisis Air Bersih Warga salah satu desa saat mengambil air bersih distribusi dari BPBD Tuban.

TUBAN, BANGSAONLINE.com - Puncak musim kemarau mulai melanda Kabupaten . Hal ini ditandai dengan sejumlah wilayah yang mulai mengalami kekeringan dan krisis .

Setidaknya ada 61 dusun dari 32 desa yang tersebar di 9 kecamatan berpotensi dilanda kekeringan berada. Yakni, Kecamatan Semanding, Grabagan, Rengel, Soko, Parengan, Merakurak, Montong, Jatirogo, dan Kenduruan.

Kepala Pelaksana BPBD , Yudi Irwanto, menjelaskan puncak musim kemarau terjadi sejak akhir bulan lalu. Untuk itu, pihaknya mulai mendistribusikan ke daerah-daerah terdampak.

"Setelah kita lakukan assessment, ditentukan 8 kecamatan, 26 desa, dan 46 dusun (yang mendapat distribusi ). Dari laporan camat dan kades, kita saring mana yang benar-benar membutuhkan,” jelas Yudi Irwanto, Jumat (15/10).

Adapun delapan kecamatan tersebut adalah Kecamatan Semanding, Grabagan, Rengel, Soko, Parengan, Montong, Jatirogo, dan Kenduruan. Wilayah tersebut masuk prioritas distribusi air.

Namun, tak menutup kemungkinan wilayah yang mengalami kekeringan akan bertambah. “Karena awal musim hujan diprediksi terjadi di awal November, potensi bertambah pasti akan ada,” ujarnya.

Yudi mengatakan, pendistribusian air telah dimulai sejak 13 Oktober kemarin dengan sasaran empat kecamatan, yaitu, Desa Jadi Kecamatan Semanding, Desa Tanggulangin Kecamatan Montong, Desa Pancing Kecamatan Parengan, serta Desa Jlodro Kecamatan Kenduruan. “Masing-masing desa kita dropping tiga tangki air,” kata Yudi.

Adapun hari ini, distribusi air juga kembali dilakukan, yaitu di Desa Ngandong dan Gesikan Kecamatan Grabagan, Desa Sumurgung Kecamatan Montong, serta Desa Selogabus, Brangkal, dan Kumpulrejo Kecamatan Parengan.

BPBD juga membuka layanan aduan masyarakat jika wilayahnya membutuhkan distribusi air. Aduan bisa disampaikan melalui laporan langsung, bersurat, atau melalui telepon. “Tentu saja laporan tersebut kita assessment terlebih dahulu, apa benar-benar urgent membutuhkan atau belum,” ucap Yudi.

Meski begitu, BPBD tidak memberikan batasan kepada desa untuk meminta distribusi air. “Kita tidak membatasi, selama membutuhkan, dan sudah masuk dalam syarat assessment kita, kita akan droping air,” tandasnya. (gun/rev)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Perahu Penyeberangan Tenggelam di Bengawan Solo, Belasan Warga Dilaporkan Hilang':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO