​Musim Kemarau, Desa Ngrimbi Jombang Kekurangan Air Bersih

​Musim Kemarau, Desa Ngrimbi Jombang Kekurangan Air Bersih Sejumlah warga saat mengantre untuk mengambil air bersih dari BPBD Jombang.

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Sejumlah warga di Dusun Wonorejo, , Kecamatan Bareng, Kabupaten , mengalami kekurangan air bersih saat musim kemarau melanda wilayah tersebut. Mereka hanya bisa mengandalkan kiriman bantuan air bersih dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) .

"Sulit sekarang mas untuk mendapatkan air bersih itu, jauh juga tempatnya. Jadi hanya bisa menunggu antrian dari pemberian bantuan BPBD saja. Apalagi sekarang musimnya kemarau," ujar salah satu warga, Ponawi (42), Rabu (13/10).

Ia menuturkan, air hanya bisa didapat saat turun hujan. Untuk bisa mendapatkan air bersih, warga harus mencari hingga ke hutan. 

"Kalau tidak ada hujan, tapi butuh air gitu, biasanya ya ngambil di daerah Ngrimbi. Terkadang juga harus turun ke alas (hutan) ambil air di kali. Kalau jaraknya ke Ngrimbi itu ya sekitar 2 kilometer, kalau ke alas agak jauh lagi," paparnya.

Dengan adanya bantuan air bersih dari BPBD , Ponari sudah sangat bersyukur. Sebab, kiriman air bersih tiba setiap 2 hari sekali.

"Bantuan air dari BPBD ini kurang lebih sudah berjalan selama 3 bulan ini. Alhamdulillah dengan ini membuat kebutuhan air yang dibutuhkan dalam sehari-hari itu lumayan tercukupi. Saya harap ke depannya warga di daerah ini tidak kebingungan mencari air, yang penting punya air sendiri," tuturnya

Sementara itu, Kepala , Samsul Huda, menjelaskan bahwa kekeringan itu sudah lama terjadi. Bahkan, warga di wilayahnya sempat mengalami penyakit gatal-gatal lantaran menggunakan air yang tidak bersih.

"Kekeringan ini sudah lama sebenarnya terjadi, karena memang di daerah ini tidak ada sumber air. Jadi warga memang sebelumnya sampai mengambil air ke kali. Kemudian benar, kalau warga di sini sebelumnya pernah mengalami penyakit gitu (gatal-gatal) yang mungkin dampak memakai air yang kotor," kata Samsul.

Menurut data yang ada, sedikitnya terdapat 48 rumah yang akan mendapat bantuan air bersih langsung dari BPBD . Namun dirinya tetap berharap, sistem pengeboran air akan dilakukan kembali,

"Sudah kami data sebanyak sekitar 180 an KK atau 48 rumah di dusun ini yang akan mendapatkan bantuan air langsung dari BPBD . Tapi untuk memenuhi kebutuhan atau desakan warga yang ingin punya air sendiri, maka saya akan melanjutkan pengeboran air yang sebelumnya sempat dilakukan tapi tidak membuahkan hasil yang maksimal," ucap Samsul. (aan/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Musim Kemarau Tahun ini Tak Sesuai Harapan Pengrajin Batu Bata Merah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO