KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Dugaan praktik pungutan liar (pungli) menyeruak di SMA Negeri 3 Batu, setelah salah satu wali murid kelas X merasa keberatan dengan nominal sumbangan yang diminta sekolah guna menambah jumlah gedung.
Wali murid yang enggan diebutkan namanya itu menyampaikan pada BANGSAONLINE.com tentang forum rapat yang dipimpin oleh Kepala SMA Negeri 3 Batu Ritul Idha Djarwati, terkait penyampaian sumbangan dengan nominal Rp 2 juta per siswa.
BACA JUGA:
- Tabrak Pohon, Pemudik di Kota Batu Alami Kecelakaan hingga Istri Kritis
- Beberapa Langkah Disiapkan Pemkot Batu untuk Hadapi Wisatawan dan Arus Mudik Lebaran 1445 H
- Cegah Agar Atap Sekolah Tak Lagi Ambruk, DPRD Kota Batu Minta Dinas Pendidikan Rutin Turun Lapangan
- Polres Batu Siapkan Layanan Penitipan Kendaraan Bagi Warga yang Hendak Mudik Lebaran 2024
"Penyampaiannya sih seikhlasnya, namun beliau mengharap setidaknya bisa mencapai angka 2 juta," kata dia.
Ditanya terkait rincian biaya proses pembangunan gedung, pihak wali murid mengaku belum diberikan edaran, baru sebatas penyampaian lisan. "Jujur saja dalam kondisi pandemi seperti ini, nominal itu berat untuk saya," jelas perempuan ini.
Menurutnya, dalam forum tersebut beberapa wali murid ada yang melancarkan protes atas penarikan sumbangan. Hal ini menyebabkan wacana sumbangan tersebut masih mengambang.
"Waktu forum sempat ada yang protes, namun setelah selesai forum ada beberapa wali murid lain yang mendatangi kantor untuk menyampaikan keberatannya," papar dia seraya mewanti-wanti agar namanya benar-benar dirahasiakan.