Produksi Plasma Konvalesen Mandiri, PMI Kota Mojokerto Beli Alat Rp 1,6 Miliar

Produksi Plasma Konvalesen Mandiri, PMI Kota Mojokerto Beli Alat Rp 1,6 Miliar Wali Kota Mojokerto Ika Puspitasari yang juga sebagai Ketua Umum PMI Kota Mojokerto saat memberikan piagam penghargaan kepada 10 kali pendonor plasma konvalesen.

KOTA MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Peringatan HUT ke-76 Tahun 2021 ini, tergolong istimewa. Di samping, menggelar vaksinasi massal sebanyak 200 dosis bagi masyarakat umum, juga me-launching pelayanan plasma konvalesen, memberikan piagam penghargaan kepada 10 kali pen, serta melakukan penandatanganan prasasti jalinan kerja sama penggerak donor.

Wali Kota Mojokerto Hj. Ika Puspitasari, S.E. yang biasa disapa dengan menyampaikan, tingginya permintaan plasma konvalesen untuk penyembuhan pasien Covid-19 di Kota Mojokerto dan sekitarnya membuat Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Mojokerto bergerak cepat. membeli alat seharga Rp 1,6 miliar untuk memproduksi plasma konvalesen.

Hal ini, untuk memenuhi permintaan plasma konvalesen yang melonjak tinggi setelah gelombang kedua kasus Covid-19. Bahkan ada ratusan permintaan yang akhirnya tak mampu dipenuhi akibat keterbatasan stok.

"Dalam rangka memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat luas di tengah pandemi ini, menjadi alasan kuat bagi untuk membeli alat aphareses. Sehingga, dapat mampu secara mandiri memproduksi plasma konvalesen di Unit Donor Darah (UDD)," jelas saat memberikan keterangan pers usai perayaan HUT PMI ke-76 di UDD , Jumat (17/9/2021).

menjelaskan, selama ini, untuk memenuhi kebutuhan plasma konvalesen, harus membawa pendonor ke PMI Sidoarjo. Karena saat itu, hanya PMI Sidoarjo dan Surabaya yang mempunyai alat tersebut.

"Kini alat sudah ada, sumber daya manusia yang mengoperasikan juga sudah siap. Produksi plasma konvalesen sudah bisa dimulai mulai hari ini. Selain itu, alat ini juga bisa memproduksi trombosit untuk kebutuhan pasien demam berdarah dengue," ujar dia.

Agar produksi plasma konvalesen di UDD bisa maksimal, maka pihaknya telah berkoordinasi dengan dinas kesehatan serta rumah sakit umum terkait data pasien penyintas Covid-19 di Kota Mojokerto dan sekitarnya yang bisa diskrining untuk dijadikan pen.

Sekretaris PMI, H Choirul Anwar mengatakan alat aphareses ini dibeli secara mandiri dari anggaran PMI. Alat senilai Rp 1,6 miliar lebih ini mampu melayani donor plasma sebanyak 10 orang setiap harinya. Sejak bulan Juni hingga Agustus, memiliki stok plasma konvalesen sebanya 909 kantong dari 300 pendonor.

"Patut kita banggakan, kita punya alat aphareses sendiri. Alat ini sanggup beroperasi selama 10 jam perharinya, dengan asumsi satu donor penyintas membutuhkan waktu satu jam. Sehingga satu hari bisa melayani 10 orang pendonor. Satu komponen berisi lima alat sudah beserta mesin penyimpanannya," bebernya. (ris/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Peduli di Tengah Pandemi Covid-19, Wali Kota Mojokerto Gelontorkan Sembako Untuk Warga Kurang Mampu':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO