Dipuji Istri Bupati, Petani Sayur Ini Dianggap Sosok Tangguh Ketahanan Pangan di Sidoarjo

Dipuji Istri Bupati, Petani Sayur Ini Dianggap Sosok Tangguh Ketahanan Pangan di Sidoarjo Petani sayur, Mispah bersama Ketua TP PKK Sidoarjo Sa'adah Ahmad Muhdlor, Sabtu (4/9/2021). foto: Kominfo Sidoarjo

SIDOARJO, BANGSAONLINE.com - Ketika banyak orang memilih bekerja menjadi buruh pabrik, Mispah, warga Desa Durung Bedug melakukan hal berbeda.

Perempuan tangguh yang usianya sudah menginjak setengah abad itu memilih menjadi petani sayur. Profesi ini dia jalani sudah puluhan tahun. Asam garam menjadi petani sayur sudah dilakoninya.

Dengan lahan seluas 400 meter persegi, Mispah dan suaminya, Marto, menanami lahan sawahnya dengan beragam sayuran. Mulai dari kenikir, sawi, dan kangkung. Setiap satu bulan sekali mereka panen.

Dengan panen satu jenis sayuran, mereka bisa mengantongi uang Rp 1,5 juta sampai Rp 2 juta. Sebelum dibawa ke pasar, hasil panen mereka sudah diambil pedagang langsung.

"Tergantung dari harga sayur di pasar. Kalau pas naik dapatnya banyak, kalau pas harganya turun ikut menyesuaikan," kata Mispah, Sabtu (4/9/2021).

Mispah dan Marto merupakan warga Desa Durung Bedug Kecamatan Candi. Mereka memilih menjadi petani sayur karena lebih cepat panennya. Berbeda dengan padi, panennya agak lama, tiga bulan sekali.

Zaman sekarang, tidak banyak sosok seperti Mispah dan warga Desa Durung Bedug lainnya yang memilih menjadi petani. Profesi bertani mulai banyak ditinggalkan. Karena dianggap kurang menguntungkan.

Padahal bila dikelola dengan baik, hasilnya lumayan, lebih dari cukup. Seperti yang sudah dijalankan Mispah.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO