Kerja 13 Tahun Honor Nakes Rp 300 Ribu Per Bulan, Kiai Asep: Sekarang Uang Jadi Imunitas

Kerja 13 Tahun Honor Nakes Rp 300 Ribu Per Bulan, Kiai Asep: Sekarang Uang Jadi Imunitas Para tenaga kesehatan (Nakes) minta foto bersama Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, M.A. usah pembagian beras dan mi instan serta uang di Inistitut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto. foto: mma/ bangsaonline.com

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com – Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, mengaku prihatin dengan kondisi ekonomi rakyat Indonesia. Terutama pada masa Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang terus diperpanjang oleh pemerintah pusat. Sebab banyak mata pencaharian mereka yang menurun drastis. Bahkan banyak juga yang gulung tikar.

“Guru saja sekarang hanya dibayar 50 persen. Alasannya, karena mereka gak kerja. Karena daring. Ini kan menyedihkan,” kata Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, MA, di Pondok Pesantren Amanatul Ummah kepada BANGSAONLINE.com, Selasa (3/8/2021).

Menurut , para pengelola sekolah swasta juga kelimpungan. “Siapa yang mau bayar kalau daring,” kata Ketua Umum Pengurus Pusat (PP) Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) itu sembari mengatakan dirinya merasa beruntung karena para santri yang diasuhnya, yaitu di Pondok Pesantren Amanatul Ummah tetap belajar normal.

Apalagi, kata , bantuan dari pemerintah banyak yang distop. “Jadi sekarang ini para pengelola pendidikan, KBIH, dan sebagainya itu sangat kesulitan. Karena itu banyak yang meninggal terserang Covid-19 karena stres. Imunnya kan turun,” kata sembari menyebut beberapa pengusaha KBIH dan pendidikan yang meninggal.

Menurut , sekarang uang justru jadi imunitas. “Saya kan banyak memberi kurma pada orang untuk imun. Lalu saya beri juga uang. Kata mereka, lha ini yang imunitas,” kata sembari tertawa. Jadi uang yang dianggap sebagai imunitas.

“Karena mereka memang sangat butuh,” kata yang pada bulan suci Ramadan lalu menghabiskan sekitar Rp 8 miliar untuk zakat dan sedekah.

Karena itu makin terpanggil untuk membantu masyarakat, terutama kelompok ekonomi lemah. Lewat Asep Saifuddin Chalim (ASC) Foundation yang dipimpin putra sulungnya, Muhammad Al-Barra (Gus Bara) memberikan 5 kg beras dan 1 dos mie instan (isi 40 bungkus) kepada para pedagang kaki lima.

Kiai Asep juga mengundang para driver Ojek Online (Ojol) dan (Nakes) se-Kabupaten Mojokerto ke Institut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto. Mereka juga diberi 5 kg beras, 1 dus mi instan, plus uang transport.

“Selama PPKM order atau pesanan kepada ojek online kan sangat menurun,” kata .

(Muhammad Al-Barra (Gus Bara) saat memberikan beras dan mie kepada Nakes di Inistitut Pesantren KH Abdul Chalim Pacet Mojokerto. foto: bangsaonline.com)

Memang, BANGSAONLINE.com sempat mewawancarai beberapa driver ojol dan nakes yang datang memenuhi undangan . Mereka semua berkeluh kesah.

Lihat juga video 'Sedekah dan Zakat Rp 8 M, Kiai Asep Tak Punya Uang, Jika Tak Gemar Bersedekah':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO