PASURUAN, BANGSAONLINE.com - Upaya DLH Pasuruan untuk mengatasi persoalan limbah beberapa perusahaan yang ada di Desa Wonokoyo dan Gununggangsir ternyata memberikan masalah baru bagi ratusan masyarakat Dusun Kedungringin Tengah, Desa Kedungringin. Pasalnya, mereka mulai kesulitan mendapat air bersih lantaran sumur sudah tercemar limbah.
Hal tersebut diakui oleh Ismail, Kepala Dusun Kedungringin Tengah, Desa Kedungringin. Dirinya menjelaskan, sejak limbah perusahaan-perusahaan dibuang ke Sungai Wrati, sumur warga menjadi tercemar. Untuk mencukupi kebutuhan air sehari-hari guna masak dan minum, warga terpaksa harus mengeluarkan biaya tambahan untuk membeli air isi ulang
BACA JUGA:
- Pipa PDAM di Kota Malang Jebol, Ribuan Warga Terdampak Tak Dapat Air Bersih
- Water For Peace, Dirut Perumda Tirta Kanjuruhan Komitmen soal Pelayanan Air Bersih untuk Masyarakat
- PHE TEJ Salurkan Ratusan Ribu Liter Air Bersih di Soko dan Rengel
- Kemarau Panjang, Ratusan Warga Desa Wonosunyo Butuh Suplai Air Bersih
"Untuk masak dan minum, warga di sini harus membeli air isi ulang, karena sumurnya tercemar air limbah perusahaan yang dibuang ke Sungai Wrati," jelasnya kepada BANGSAONLINE.com.
Ia mengungkapkan, di Dusun Kedungringin Tengah ada 130 KK. Saat ini, mereka berharap agar pihak Pemerintah Kabupaten Pasuruan memberikan solusi supaya limbah perusahaan-perusahaan yang dibuang ke Sungai Wrati baku mutunya betul-betul bagus, supaya tidak mencemari sumur dan area pertanian.
"Kalau sekarang ini tahu apakah di Sungai Wrati ada pembuangan limbah, karena masih musim kemarau mas, kalau musim hujan tidak terlihat," jelasnya.
Warga berharap, pihak DLH memberikan teguran keras kepada perusahaan yang membuang limbah tak sesuai baku mutu ke Sungai Wrati, sehingga tidak berdampak buruk pada masyarakat. (bib/par/ian)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News