Kecewa Jalan Rusak, Warga Pugrug Nganjuk Tanam Pohon di Tengah Jalan

Kecewa Jalan Rusak, Warga Pugrug Nganjuk Tanam Pohon di Tengah Jalan Aksi warga tanam pohon pisang di jalan raya Gandu - Balongrejo, Nganjuk. (soewandito/BangsaOnline)

NGANJUK (BangsaOnline) - Kekecewaan warga Dusun Pugrug Desa Pesudukuh Kecamatan Bagor atas rusaknya jalan yang ada di desanya memuncak. Minggu (1/2), warga beramai-ramai menanam pohon pisang di jalan yang rusak karena warga beranggapan jalan raya Gandu - Balongrejo sudah tidak layak disebut sebagai jalan yang digunakan untuk kendaraan, melainkan lebih cocok sebagai kebun pisang.

"Jalan di desa kami lebih pantas sebagai kebun pisang bukan sebagai jalan kendaraan," ungkap Auha Mohamad salah satu warga yang ikut menanam pisang.

Mereka menanam pohon pisang di dua titik badan jalan dengan lubang menganga berdiameter 4 meter dengan kedalaman hingga 60 cm. Kondisi ini diperparah dengan kubangan yang dipenuhi oleh genangan air yang akibatnya banyak sepeda motor yang jatuh kedalam dalam kubangan.
Lucunya lagi, dalam setiap titik kubangan itu ada beberapa ekor ikan lele, sehingga usai memprotes Pemkab Nganjuk dengan aksi menanam pohon pisang sebagai ekspresi kekecewaan, warga berebut menangkap ikan lele.

Kepala Desa Pesudukuh, Paryono, saat dikonfirmasi wartawan terkait aksi warganya mengatakan bahwa warga khususnya dirinya benar-benar kecewa terhadap Pemkab Nganjuk. Pasalnya, akibat jalan berlubang ini banyak sekali para pengguna jalan mengalami kecelakaan karena terperosok di lubang ini. Selain itu, jalan berlubang tersebut juga mengganggu perjalanan anak-anak sekolah.

Paryono menambahkan bahwa hingga saat ini pemerintah hanya memberikan janji-janji yang malah menambah kekecewaan masyarakat. Bahkan, dia bersama dengan 3 kepala desa yang warganya menggunakan jalan ini sempat membuat proposal yang diajukan kepada PU Bina Marga agar jalan segera diperbaiki.

"Proposal yang ditandatangani empat kepala desa itu sudah dua kali kita kirim ke PU Bina Marga, namun hasilnya nol," ungkapnya.

Paryono menjelaskan bahwa aksi yang dilakukan warga ini bertujuan untuk memberi tanda jika itu adalah kubangan yang sangat dalam dan sangat berbahaya. Warga berharap aksi yang dilakukannya ini mendapat respon dari Pemkab Nganjuk. Sebab, inisiatif warga untuk mengurug kubangan itu tidak diperbolehkan oleh pihak PU Bina Marga dengan alasan jalan segera diperbaiki.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Baru Dicor, Jalan Balaraja Tangerang Berantakan Lagi Dilintasi Pengendara':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO