Pembangunan TPA Tak Sesuai Spek, Anggota Dewan Sumenep Akan Lapor Gubernur

Pembangunan TPA Tak Sesuai Spek, Anggota Dewan Sumenep Akan Lapor Gubernur Zainurrahman, anggota komisi C DPRD Sumenep. (Faisal/BangsaOnline)

Sementara Kasatker Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (PPLP) Dinas Cipta Karya dan Tatarunag (Cikatarung) Pemprov Jatim John Manaek Sihombing, mengaku tidak bisa memberikan penjelasan secara detail soal juknis pelaksanaan proyek TPA Batuan. Sebab untuk mengetahui speak maupun juknis proyek tersebut, harus melihat dan membaca secara detail petunjuknya.

”Kalau soal spek dan juknis, kami perlu melihat buku panduannya, sehingga kita hanya menduga-duga dan mengira-ngira,” elaknya.

Menurutnya, setiap pekerjaan dari pelaksana selalu disesuaikan dengan kekuatan anggaran yang ada. Apalagi, sebelum pekerjaan terealisasi pihaknya dengan rekanan masih melakukan Adendum (perjanjian).

”Masalah bahan yang diduga menyalahi bastek, jangan hanya dilihat dari bahannya dari mana, tapi kita lihat kekuatannya. Buktinya saat dilalui alat berat tidak apa-apa kok,” pungkasnya.

Diberitakan sebelumnya, proyek TPA Batuan yang dikerjakan oleh PT. Gala Karya dibawah naungan Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan Lingkungan Permukiman (SKPPLP) Jawa Timur, molor dari waktu yang ditentukan. Hingga akhir Desember 2014, proyek yang seharusnya sudah selesai 5 Oktober, belum selesai seratus persen.

Indikasi penyimpangan versi DPRD.

1. Kulaitias Paving Jelek. Sebab, penggunaan pavingnya menggunakan paving dibawah K 300. Mestinya pekerjaan itu menggunakan paving jenis K 300 atau Jenis Vebro.

2. Pemasangan gentingnya dinilai asal-asalan. Itu terlihat dari pemasangan gentinganya yang tidak rapi, uamnya gdung sebeblah utara.

3. Banyak paving yang patah namun masih dipaksakan untuk dipasang.

4.Jenias Kusen yang dipakai diduga tidak sesui dengan juknis yang ada.

5. Pekerjaannya tidak tepat waktu, mestinya selesai pada tanggal 5 oktober 2014 lalu, namun sampai bulan desember masih tetap dikerjakan.

6. Batu yang berada di tempat penampunyan sampah tidak terindikasi tidak sesui juknis, metinya memakai batu hitam atau batu jawa, namun menggunkan batu lokal.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO