"Dengan harapan 3 tahun kedepan sudah bisa melakukan produksi," tambah Wresni Wiro.
Kepada Fadeli, Wresni Wiro menegaskan sudah mewanti-wanti bawahannya untuk mendengarkan aspirasi masyarakat sekitar. Sehingga keberadaan Pertamina EP juga bisa bermanfaat bagi masyarakat sekitar. Termasuk menyebutkan pihaknya sudah menyetujui untuk melakukan perbaikan jalan di Desa Girik dan pembangunan jaringan air bersih.
Fadeli sendiri berpesan agar Pertamina EP memberikan pemahaman kepada masyarakat. Karena tidak semua bisa memahami bahwa proses untuk mendapatkan minyak butuh waktu yang cukup lama.
"Pemahaman kami sama dengan Pertamina EP. Agar keberadaan sumber minyak di Lamongan ini juga membuat senang masyarakat sekitar. Karena itu kami sudah memrogramkan untuk memberikan bantuan dan program pembangunan kepada masyarakat di sekitar sana," kata Fadeli.
Sejak tahun 2012, sebanyak 11 kecamatan di Lamongan telah dilakukan survey seismik 2D dan 3D kawasan blok nona yang ada di Lamongan. Yakni di Kecamatan Tikung, Kembangbahu, Sambeng, Mantup, Sugio, Babat, Kedungpring, Modo, Bluluk, Ngimbang dan Sukorame.
Survei Seismik 2D total panjang lintasan untuk 151.5 km dengan volume pekerjaan 2.300 TT. Sedangkan Program Survey Seismik 3D seluas 522 km2 dengan volume pekerjaan 23.810 TT.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News