​Putra Mahkota Saudi Kerahkan Pasukan Harimau untuk Bunuh Mantan Mata-mata

​Putra Mahkota Saudi Kerahkan Pasukan Harimau untuk Bunuh Mantan Mata-mata Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman. foto: Mandel Ngan/Reuters

BANGSAONLINE.com - Putra Mahkota Saudi, Mohammed bin Salman dituduh mengerahkan Pasukan Harimau yang beranggotakan tentara bayaran, untuk membunuh mantan mata-mata Saudi yang kabur ke Kanada, yakni Perwira Tinggi Intelijen Saudi, Dr. Saad al-Jabri. Ini dilakukan setelah pasukan berhasil menghabisi jurnalis Saudi Jamal Khashoggi.

Rencana ini terendus, dan berakhir pada gugatan, yang diajukan di pengadilan federal Amerika Serikat. Dalam gugatan 106 halaman (PDF) yang diajukan ke Pengadilan Distrik AS di Washington DC, Saad al-Jabri, yang berkewarganegaraan ganda, Malta dan Saudi Arabia, menuduh bahwa Pangeran Mohammed mengirim sekelompok pembunuh bayaran, yang dikenal sebagai Pasukan Harimau, untuk membunuhnya. Demikian pernyataan, hari ini.

Aljazeera memberitakan, Saad mengklaim, kedekatannya dengan komunitas intelijen AS dan pengetahuan mendalam tentang aktivitas pangeran, menjadi penyebab dirinya menjadi target utama untuk dibunuh.

"Beberapa tempat menyimpan informasi yang lebih sensitif, menghina, dan memberatkan tentang Terdakwa bin-Salman daripada pikiran dan ingatan Dr. Saad - kecuali mungkin rekaman yang dibuat Dr Saad untuk mengantisipasi pembunuhannya," bunyi gugatan tersebut.

"Itulah mengapa Terdakwa bin Salman menginginkan dia mati - dan mengapa Terdakwa bin Salman berupaya keras membunuhnya dalam 3 tahun terakhir," lanjut gugatan itu menuduh.

Anggota Pasukan Harimau, telah tiba di Bandara Toronto Pearson dengan visa turis pada pertengahan Oktober 2018, kira-kira dua minggu setelah pembunuhan Khashoggi di konsulat Saudi di Istanbul.

"Membawa dua kantong alat forensik, dan lengkap dengan personel forensik yang berpengalaman membersihkan TKP - termasuk instruktur di Departemen Bukti Kriminal yang sama persis dengan spesialis forensik, di mana telah memotong Khashoggi dengan gergaji tulang. Pasukan Macan berusaha untuk memasuki Kanada secara diam-diam, bepergian dengan visa turis dan berusaha untuk menghindari deteksi keamanan perbatasan Kanada, dengan masuk melalui pos-pos pemeriksaan terpisah," gugatan itu menuduh.

Sumber: aljazeera

Lihat juga video 'Prof KH Imam Ghazali: Ajaran Wahabi Sudah Tak Relevan, Raja Saudi Tertarik Islam Moderat':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO