​Wahabi Lakukan “Kejahatan Intelektual” terhadap Kitab Kuning

​Wahabi Lakukan “Kejahatan Intelektual” terhadap Kitab Kuning KH Muhyiddin Abdusshomad

BangsaOnline-Berbeda dengan paham Syiah yang masuk lewat pengurus NU, serbuan Wahabi Salafi justeru masuk lewat kitab-kitab kuning yang selama ini menjadi rujukan warga NU dan pesantren. Habib Ali Bin Yahya, pengelola Darul Kutub Al-Islamiah Jakarta dalam acara Silaturahim Nasional bertema Penguatan Aswaja dan Penanggulangan Terorisme di Pesantren Mahasiswa al-Hikam Depok Jawa Barat (28-30/12/2014), mengungkapkan beberapa temuan tentang “kejahatan intelektual” yang dilakukan penganut Wahabi Salafi. Menurut dia, banyak kitab yang dikaji di pesantren telah mengalami perubahan isi atau konten. Dalam acara yang diikuti Rais Syuriah, Ketua Tanfidziyah PCNU dan PWNU se-Indonesia itu Habib Ali menjelaskan, jika selama ini penganut Wahabi Salafi hanya memproduksi kitab-kitab propaganda Wahabi dan mendistribusikan secara gratis kepada warga NU, kini banyak sekali kitab kuning yang selama ini jadi referensi pesantren mengalami penghapusan atau penambahan kontens secara tak bertangungjawab yang dilakukan penganut Wahabi Salafi. Ia mencontohkan kitab Adzkarul Haji. Dalam kitab tersebut kalimat yang menganjurkan “ziarah ke makam Rasulullah SAW” oleh penganut Wahabi diganti menjadi “ziarah ke masjid Rasulullah SAW”. Sekedar informasi, paham Wahabi memang mengharamkan ziarah kubur, termasuk ziarah makam Rasulullah. Bahkan kitab-kitab standar pesantren seperti Tafsir Jalalain, Fathul Muin, Fathul Qarib dan sebagainya juga mengalami perubahan kontens yang dilakukan penganut Wahabi Salafi. Karena itu penerbit Darul Kutub Al Islamiah kini sedang intensif melakukan koreksi ketat dan penerbitan kembali kitab-kitab klasik tersebut.

KH Muhyiddin Abdusshomad mengungkapkan bahwa penganut Wahabi cenderung membid’ahkan ajaran Islam yang tak sejalan dengan mereka, terutama NU. Bahkan, kata Kiai Muhyiddin, mereka telah membunuh ribuan orang Islam semata karena dianggap sesat dan tak sejalan dengan pemikiran keagamaan yang diyakini mereka. Intinya, baik Syiah maupun Wahabi, sama-sama kejam dan tak punya rasa toleransi dalam kehidupan beragama. Karena doktrin yang mereka ajarkan hanya paham mereka yang benar, sedang paham keagamaan diluar mereka dianggap sesat dan bid’ah.

Karena itu Kiai Muhyiddin minta agar para kiai NU terus memperjuangkan ajaran Ahlussunnah Wal Jamaah (Aswaja)yang diwariskan Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari.(ma)  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'Mobil Dihadang Petugas, Caketum PBNU Kiai As'ad Ali dan Kiai Asep Jalan Kaki ke Pembukaan Muktamar':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO