Kerap Kritik Pemerintah Iran, Penyanyi Rap dari Negara Syiah Ditangkap di Negara Sunni

Kerap Kritik Pemerintah Iran, Penyanyi Rap dari Negara Syiah Ditangkap di Negara Sunni Ndak terlihat blas, sosok ini sebagai rakyat Iran. foto: the guardian

BANGSAONLINE.com – Rapper dari Iran yang bermazab Syiah, Amir Tataloo, dilaporkan ditangkap karena tuduhan terkait narkoba. Dia dituduh 'mendorong pemuda untuk menggunakan narkoba'. 

Rapper Amir Tataloo, salah satu musisi paling terkenal Iran, telah ditahan di Istanbul, Turki, negara yang bermazab Suni, atas permintaan Interpol dari otoritas Teheran.

Polisi Turki mengonfirmasi bahwa mereka menahan Tataloo, nama asli Amirhossein Maghsoudloo, di Distrik Fatih Istanbul pada hari Selasa. Tataloo ditangkap atas red notice Interpol yang menandai dia sebagai orang yang dicari.

Di Instagram, Tataloo memposting foto yang menunjukkan dia diborgol. "Mereka mengatakan pemerintah Iran menginginkan saya," tulisnya dalam keterangannya.

Seorang juru bicara kepolisian Iran mengatakan kepada kantor berita semi-resmi Mehr bahwa Tataloo telah ditangkap karena tuduhan terkait narkoba. Dia dituduh "mendorong warga, terutama kaum muda, untuk menggunakan narkoba", kata sebuah pernyataan.

Turki mengatakan Tataloo awalnya ditangkap karena pelanggaran visa diputuskan harus deportasi. Di Iran sendiri, Musik Rap dilarang Kementerian Budaya dan Panduan Islam dengan alasan tidak bermoral. Tetapi ia masih memiliki jutaan penggemar di media sosial, di mana para pengikutnya menyebut diri mereka "Tatalees".

Musisi yang tertutup tato itu mengundang kontroversi karena politik lincahnya. Dia tenar dengan mengkritik catatan hak asasi manusia pemerintah Iran dalam lagu dan di media sosial. Belakangan ini, ia juga bersikap konservatif dan mendorong penggemar untuk memilih garis keras dalam pemilihan presiden 2017.

Singelnya yang paling terkenal, Nuclear Energy, dirilis menjelang kesepakatan nuklir 2015 dengan kekuatan dunia, menyatakan hak Iran untuk mempertahankan diri dan disertai dengan rekaman video musik di kapal perang di Teluk Persia, yang mengarah pada spekulasi bahwa ia telah bersama memilih oleh pendirian Iran.

Sumber: theguardian

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO