​Bumi Majapahit Beri Identitas Bangsa, Khofifah: Jatim Jantung Indonesia

​Bumi Majapahit Beri Identitas Bangsa, Khofifah: Jatim Jantung Indonesia Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa bersama Menteri Sosial RI Juliari Peter Batubara saat membuka acara Peningkatan Kapasitas Pendamping Bantuan Pangan Non Tunai wilayah III dengan tema "Membangun Sinergitas Bersama SDM Kessos" di Hotel Vasa Surabaya, Kamis (12/12) sore. foto: istimewa/ bangsaonline.com

SURABAYA, BANGSAONLINE.com - Gubernur Jawa Timur Indar Parawansa mengungkapkan bahwa Jawa Timur adalah jantung Indonesia. Menurut dia, dari perjalanan sejarah bangsa Indonesia telah diwarnai oleh perjalanan sejarah panjang kerajaan - kerajaan nusantara, antara lain . Jaman kerajaan telah dikenalkan terminologi Bhinneka Tunggal Ika dan Merah Putih.yang akhirnya disepakati sebagai identitas perekat bagi bangsa Indonesia.

“Tidak berlebihan jika saya sebut bahwa Jantungnya Indonesia adalah Jawa Timur, mengingat bumi ini telah memberikan kontribusi besar berbagai konsep dan pemikiran yang akhirnya disepakati sebagai perekat identitas bangsa, yaitu Bhinneka Tunggal Ika dan Merah Putih,” sebut Gubernur saat memberikan sambutan selamat datang mendampingi kunjungan kerja Menteri Sosial RI Juliari Peter Batubara saat membuka acara Peningkatan Kapasitas Pendamping Bantuan Pangan Non Tunai wilayah III dengan tema "Membangun Sinergitas Bersama SDM Kessos" di Hotel Vasa Surabaya, Kamis (12/12) sore.

Bukan tanpa alasan Gubernur menyampaikan hal tersebut. Mantan Menteri Sosial RI itu menyebut bahwa ada banyak alasan yang membuat Jatim layak disebut sebagai jantungnya Indonesia. Antara lain, karena Jatim adalah bumi , dimana pada masa itu ada kitab Sutasoma yang ditulis Mpu Tantular yang mengajarkan tentang Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrwa. Yaitu, bahwa perbedaan adalah kekayaan yang harus dijaga dan bukan menjadi sebuah penghalang untuk kemajuan Indonesia.

“Karena sesuatu yang substantif itu akhirnya diterima sebagai bagian dari perekat Negara Kesatuan Republik Indonesia,” jelasnya.

Masih menurutnya, bahwa kebhinnekaan yang menjadi semboyan Bangsa Indonesia adalah sebuah anugerah besar yang harus dibangun atau diwujudkan dalam keserasian. Jika terjadi dinamika kehidupan maka itu sebuah keniscayaan yang harus dicari keseimbangan- keseimbangan baru.

“Ini yang harus terus dipupuk. Yang berbeda tidak perlu dipaksakan sama dan yang sama jangan dibeda-bedakan. Mari kita bangun harmoni dalam keberagaman,” imbuhnya.

Lihat juga video 'Marah Lagi! Mensos Risma Bentak-Bentak Pendamping PKH, ini Tanggapan Gubernur Gorontalo':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO