Demo Pertanyakan Deposito APBD, PMII Bojonegoro Beri Kartu Kuning Bupati Ana Muawwanah

Demo Pertanyakan Deposito APBD, PMII Bojonegoro Beri Kartu Kuning Bupati Ana Muawwanah Aksi PMII Bojonegoro saat demo di depan gedung Pemkab.

BOJONEGORO, BANGSAONLINE.com - Sekitar 70 mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Bojonegoro, Jawa Timur, melakukan aksi demo kepada Pemkab setempat, Kamis (14/11/19) siang.

Aksi massa mendesak Bupati Ana Muawwanah menjelaskan kepada masyarakat terkait Sisa Lebih Penggunaan Anggaran (Silpa) tahun 2018 yang didepositokan ke beberapa bank.

Selain itu, mahasiswa juga mendesak penegak hukum dalam hal ini, BPK, KPK, Kejari, dan Polres Bojonegoro untuk mengusut tuntas dugaan penyelewengan uang rakyat yang didepositokan tersebut.

Ketua PMII Cabang Bojonegoro M. Nur Hayan mengungkapkan, dari data yang diperoleh bersama seluruh peserta aksi lainnya menyebutkan, di tahun 2018 terdapat Silpa sebesar Rp 2.1 triliun yang kemudian uang tersebut dimasukkan di APBD pada perubahan APBD.

"Secara tidak langsung APBD yang semula Rp 4.8 triliun di tahun 2019 menjadi Rp 7.1 triliun, karena ditambah anggaran Silpa di tahun 2018," terang Hayan usai aksi.

Ternyata, lanjut dia, banyaknya uang tersebut membuat pemerintah mendepositokan ke empat bank senilai Rp 2.9 triliun. Empat bank tersebut di antaranya Bank BRI senilai Rp 1.5 triliun, Bank BNI Rp 100 miliar, Bank Mandiri Rp 50 miliar, dan Bank Jatim sebesar Rp 1.25 triliun.

"Aksi hari ini kami ingin menanyakan kepada Bupati maupun Wakil Bupati yang telah mendepositokan uang tersebut. Kami menduga ada pemberian cashback atau gritifikasi antara empat bank tersebut kepada Pemkab," bebernya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO