Presiden Iran Kecam ISIS Biadab dan Amerika Serikat Penakut

Presiden Iran Kecam ISIS Biadab dan Amerika Serikat Penakut Presiden Iran Hassan Rouhani. Foto Republika.do.id

TEHERAN(BangsaOnline)Presiden Iran Hassan Rouhani menyebut aksi yang dilakukan oleh kelompok militan ISIS merupakan hal yang biadab. Namun demikian, bukan berarti Rouhani mendukung upaya Amerika Serikat yang membuat koalisi dan melakukan serangan udara demi meredam ISIS. Rouhani justru menyebut tindakan yang dilakukan oleh Amerika Serikat adalah hal yang konyol.

"Apakah warga Amerika takut menjatuhkan korban di tanah Irak? Apakah mereka takut tentara mereka tewas dalam pertempuran yang mereka klaim adalah untuk memerangi terorisme," kata Rouhani dalam sebuah wawancara ekslusif dengan NBC News di istana presiden di Teheran pada Rabu (17/9).

"Bila mereka ingin menggunakan pesawat dan bila mereka ingin menggunakan pesawat tak bernama, sehingga tak seorang pun terluka dari pihak Amerika, apakah mungkin untuk melawan terorisme tanpa kesulitan, tanpa pengorbanan apapun?," sambung Rouhani menyidir serangan udara yang dilakukan oleh Amerika Serikat untuk melawan ISIS.

Kendati demikian, ia menggarisbawahi, bahwa serangan udara bisa saja diperlukan dalam kondisi dan situasi tertentu.

"Bagaimanapun, serangan udara dapat dilakukan dengan seizin warga negara itu serta pemerintah negara tersebut," lanjutnya.

Ketika ditanya soal kasus eksekusi yang dilakukan dengan cara memenggal kepala sejumlah warga negara Amerika Serikat dan Inggris yang dilakukan ISIS beberapa waktu lalu, Rouhani menyebut hal itu sebagai tindakan yang bertentangan dengan ajaran Islam.

"Mereka ingin membunuh umat manusia, dan dari sudut pandang ajaran dan budaya Islam, membunuh seorang orang yang tidak bersalah sama dengan pembunuhan seluruh umat manusia.," tegas Rouhani.

Rouhani juga menyebut bahwa koalisi internasional yang saat ini tengah dibangun oleh Amerika Serikat mencakup negara yang membantu ISIS dengen pasokan senjata ataupun pelatihan. Namun Rouhani enggan menjabarkan lebih lanjut soal negara apa yang ia maksudkan.

"Ketika kita menyebut garis merah, maka maksud kami adalah garis merah," kata Rouhani. "Itu berarti kita tidak akan mengijinkan Baghdad untuk diduduki oleh teroris atau tempat ibadah seperti Karbala dan Najaf diduduki oleh teroris," tegasnya.

Seperti diberitakan, Amerika Serikat terus melancarkan serangan-serangan udara terhadap posisi kelompok militan ISIS di Irak. Hal serupa juga akan dilakukan AS di Suriah. Pemerintah Iran pun mengomentari serangan-serangan udara tersebut.

Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif mengatakan, pemerintah Iran mengecam kelompok ISIS sebagai fenomena berbahaya. Namun diingatkannya, kelompok radikal Sunni tersebut tak bisa dikalahkan dengan serangan-serangan udara.

Zarif mencetuskan, negara-negara lain telah menciptakan "Frankenstein yang kini datang untuk memburu para penciptanya". Hal itu dikatakan Zarif di depan Council for Foreign Relations, sebuah think-tank Washington seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (18/9/2014).

Menurut pejabat tinggi Iran itu, para militan ISIS tidak bisa dimusnahkan lewat gempuran udara. Mereka juga tak bisa dibendung.

Zarif juga menyesalkan karena Iran tidak diundang ke konferensi internasional di Paris, Prancis beberapa hari lalu, untuk membahas ancaman ISIS. Menurut Zarif, Teheran bisa memainkan peran sentral dalam menghadapi kelompok jihadis tersebut.

Zarif juga mengkritik rencana serangan udara AS di Suriah untuk memerangi ISIS. Ditegaskannya, Iran tidak mendukung manuver militer di wilayah tersebut, kecuali atas permintaan pemerintah setempat.

Sumber: Rmol.com

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO