Dinilai Tak Becus, 27 PAC Demokrat se-Surabaya Tuntut Ketua DPC Mundur

SURABAYA (bangsaonline) - Sebanyak 27 dewan pengurus anak cabang (PAC) Surabaya mendesak Ketua DPC Surabaya Dadik Risdaryanto menanggalkan jabatannya. Sikap tegas ini sebagai mosi tidak percaya atas kepemimpinan Dadik. Hal ini dipicu oleh menurunnya suara partai pada pemilihan legislatif (pileg) 9 Juni lalu lantarn ketidakbecusan kepengurusan Dadik Risdaryanto.

Perolehan kursi Partai di DPRD Surabaya terjun payung. Pada pileg 2009 partai berlambang Mercy ini memperoleh kursi sebanyak 16, sedangkan pada pileg 2014 menjadi enam kursi. Merosotnya perolehan suara ini disinyalir dipicu karena komunikasi politik dan mesin partai bekerja buruk.

Ketua DPAC Kecamatan Sawahan Endik Purwanto membeberkan selama sekitar dua tahun kepemimpinan Dadik, jarang mengadakan rapat pengurus. Pun ketika melakukan musyawarah, keputusan akhir sudah ditentukan sebelumnya oleh antek-anteknya Dadik. Kondisi ini bertentangan dengan AD/ART partai.

"Pileg kemarin tidak pernah diajak bicara. Seperti penentuan saksi, tugas mesin partai disini tidak berjalan. Kita tidak pernah diajak dilibatkan, kita dianggap sebagai sampah," ujarnya di Nur Pasific, Senin (26/5/2014).

Tidak cukup hanya itu, SK pengurus DPAC se-Surabaya hingga saat ini belum turun. Ketua DPC terkesan menghalangi keluarnya SK. Bahkan menggertak tidak akan mengeluarkan SK bila DPAC macam-macam. Padahal DPC tidak berhak untuk menahan SK para pengurus DPAC. "Mudur sendiri atau kita paksa turun," tegasnya disambut teriakan oleh para pengurs DPAC.

Sebenarnya, di Surabaya ada 31 DPAC, namun empat sisanya hingga saat ini fakum. Ini lantaran para pengurusnya tidak memiliki latar belakang politisi. "Sesuai dengan AD/ART dua pertiga dari DPAC sudah bisa melakukan muscalub (musyawarah cabang luar biasa), sementara kita ini sudah lebih dari syarat," tandasnya.

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO