Tanggal 20 Juni, Warga Kota Mojokerto Wajib Pakai Baju Oranye

MOJOKERTO, BANGSAONLINE.com - Merayakan hari jadi Kota Mojokerto ke-98, Senin (20/6), Walikota Mojokerto Mas’ud Yunus mewajibkan warga Kota Mojokerto memakai baju warna oranye. Banyaknya warga kota yang memakai baju oranye nanti juga akan didaftarkan di museum rekor Indonesia (MURI).

“Allah itu cinta kepada hamba-hambanya yang rukun, hamba-hambanya yang kompak dan hamba-hambanya yang bisa membangun kebersamaan,” tutur Walikota, Jumat (17/6)

Bertajuk “One Day Orange Dress” Pemerintah Kota Mojokerto melalui semua SKPD terkait juga akan menyemarakkan gelaran ini. Yaitu seperti Diskoperindag telah menghimbau kepada seluruh pedagang pasar tradisional dan modern untuk agar seluruh pedagang dan karyawannya memakai baju oranye pada tanggal 20 Juni.

Dishubkominfo juga telah menghimbau pada seluruh supir, kernet, pedagang dan semua pihak yang terlibat di terminal untuk memakai baju oranye. Dinas Pendidikan mewajibkan seluruh guru dan siswa untuk memakai baju oranye. Demikian pula Camat dan Lurah menghimbau seluruh warga memakai baju oranye satu hari penuh.

“Batik oranye bisa dipakai, kaos oranye juga bisa. Kalau tidak punya baju dan kaos oranye kalau perempuan jilbab saja yang oranye, atau kalau laki-laki pakai topi saja yang oranye,” terang wali kota. Karena nanti MURI akan mencatat sebagai pamakai pakaian oranye terbesar dalam satu hari adalah Kota Mojokerto.

Mengenai pemilihan warna oranye, wali kota Mas’ud Yunus mengatakan bahwa pihaknya hanya ingin melanjutkan kebijakan pemimpin daerah sebelumnya. “Oranye ini adalah warna khas Kota Mojokerto yang sudah ditetapkan sejak kepemimpinan wali kota Pak Wadiono kira-kira 20 tahun yang lalu. Kita hidupkan lagi. Seperti pagar-pagar rumah, toko-toko juga ada cat oranye,” jelas dia. (hms/ris/ns)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News