Atasi Krisis, Pemkab Bojonegoro Ajukan Tambahan 13 Ribu Tabung Elpiji

Atasi Krisis, Pemkab Bojonegoro Ajukan Tambahan 13 Ribu Tabung Elpiji Sejumlah agen elpiji di Kabupaten Bojonegoro kehabisan stok elpiji. foto: Ekky Nur Hady

BOJONEGORO (bangsaonline) – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Bojonegoro telah mengusulkan tambahan elpiji ukuran 3 kilogram bersubsidi tahun 2014 sebanyak 13.000 tabung. Pengajuan itu sudah dikirim ke pemerintah pusat.

"Dalam rapat gabungan pekan lalu diketahui daerah kita memang kekurangan . Dan kami sudah usulkan tambahan 13.000 tabung," kata Kepala Disperindag Bojonegoro, Basuki, Sabtu (17/5/2014).

Menurut dia, tambahan 13.000 tabung ukuran 3 kilogram itu didapat dari penghitungan bersama Pertamina. Ternyata masih ada masyarakat yang belum terpenuhi kebutuhan gas di Kabupaten Bojonegoro.

Kekurangan elpiji di Bojonegoro, lanjut Basuki, karena tingginya pertumbuhan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), bertambahnya rumah tangga (keluarga baru), juga migrasi atau perpindahan pengguna elpiji dari 12 kg ke 3 kg.

"Dibanding dengan tahun lalu kuota itu memang naik sekitar 4%, namun karena beberapa faktor itu, riilnya daerah kita masih kekurangan stok. Makanya kami usulkan kenaikan sekitar 13.000," katanya.

Pihaknya menjamin bahwa kebutuhan elpiji dengan asumsi sekitar 2.000 tabung per hari itu akan aman dan tidak terjadi gejolak yang mengakibatkan konsumen kesulitan memperoleh bahan bakar tersebut.

Sementara ini, alokasi elpiji untuk Kabupaten Bojonegoro 5,2 juta tabung. Namun harapan kedepan paling tidak distribusi 13.000 tabung tambahan dapat dipenuhi. Masalah HET (harga eceran tertinggi) diakui belum stabil di tingkat pengecer atau toko.

Dari agen atau pangkalan HET adalah Rp14.000, tapi praktiknya sampai di pengecer bisa tembus Rp16.000 sampai Rp17.000 per tabung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO