Wisatawan Kota Batu Diimbau Hati-hati, Banyak PKL 'Nakal'

Wisatawan Kota Batu Diimbau Hati-hati, Banyak PKL Susilo Trimulyanto, Kadiskoperindag Kota Batu.

KOTA BATU, BANGSAONLINE.com - Wisatawan yang berkunjung ke diharapkan berhati-hati saat akan berwisata kuliner di beberapa tempat pusat makanan. Sebab, masih banyak para pedagang yang menaikkan harga jual makanan dan minuman kepada wisatawan.

Terkait masalah yang terus menjamur tersebut, Pemkot Batu melalu Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskoperinda) berjanji akan menseriusi permasalahan ini.

Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi UKM Perindustrian dan Perdagangan (Diskopeindag) , Susilo Trimulyanto mengatakan, pihaknya seringkali melakukan survei dengan berbaur sebagai pembeli makanan dan minuman di sejumlah PKL. Di mana para PKL terkesan seenaknya menaikkan harga makanan dan minuman ketika diketahui pembelinya seorang wisatawan yang sedang berkunjung ke Kota Wisata Batu.

Seperti, kata Susilo, harga nasi lalapan yang biasanya dijual Rp 10.000 hingga Rp 15.000 per porsi, namun ketika diketahui yang beli seorang wisatawan, harga naik menjadi Rp 30 ribu bahkan bisa lebih. Demikian juga dengan minuman air putih dalam kemasan gelas yang biasanya seharga Rp 500 per gelas menjadi Rp 1.500 - Rp 2.000 per gelas ketika dibeli wisatawan.

"Kondisi itu kami alami sendiri ketika berbaur dengan wisatawan dan membeli makanan serta minuman. Langkah dari PKL tersebut cukup kami sesalkan sekali," kata Susilo Trimulyanto, Senin (28/3/2016).

Untuk itu, dikatakan Susilo Trimulyanto, nantinya soal informasi harga makanan dan minuman harus ada di setiap lapak PKL. Dengan demikian wisatawan yang berkunjung ke akan bisa mendapat kepastian harga jual mamin di PKL. Dan wisatawan nantinya bisa melakukan komplain bila harga jual makanan dan minuman di PKL tidak sama dengan yang di papan informasi harga.

Memang, diakui Susilo Trimulyanto, seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan Kota Wisata Batu munculnya PKL tidak bisa dihindari. Mereka cenderung mencari kesempatan untuk mendapatkan keuntungan lebih besar. Diskoperindag meski terus melakukan pembinaan pada PKL, masih kewalahan karena jumlah PKL cukup banyak.

Lihat juga video 'Dengan Santainya, Maling Gasak Motor Karyawan Pabrik di Kota Batu':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO