Tugu Tapal Batas dari Abad ke 13 Masehi di Kediri Diteliti Tim BPK Wilayah XI

Tugu Tapal Batas dari Abad ke 13 Masehi di Kediri Diteliti Tim BPK Wilayah XI Juru bicara Tim BPK Wilayah XI Jawa Timur, Ismail Lutfi (kiri), bersama tim saat meneliti batu berupa tugu tapal batas di Desa Kayunan, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten Kediri. Foto: MUJI HARJITA/BANGSAONLINE

KEDIRI, BANGSAONLINE.com - Tim dari BPK (Balai Pelestarian Kebudayaan) Wilayah XI Jawa Timur akhirnya turun langsung ke lokasi penemuan tugu tapal batas berangka tahun 1123 Saka yang diperkirakan berasal pada era Raja Kertajaya, raja terakhir Kerajaan Kadiri, di Desa Kayunan, Kecamatan Plosoklaten, Kabupaten , Senin (15/1/2024).

Juru bicara Tim BPK Wilayah XI Jawa Timur, Ismail Lutfi, mengatakan bahwa pihaknya meneliti beberapa benda cagar budaya yang telah ditemukan sebelumnya. Seperti batu seperti tugu yang ada angka tahunnya, balok-balok batu andesit, beberapa fragmen artefak batu andesit yang ada ornamennya, juga ditemukan bata kuno kemudian ada juga batu bercampur dengan batu andesit.

Menurut dia, data yang telah ditemukan ini bisa digunakan untuk menguak latar belakang sejarah dan kebudayaan yang ada di wilayah ini, dan data pertama ada struktur lapisan tanah. Dari sana nanti, pihaknya akan mempelajari pada lapisan mana budaya-budaya itu tersimpan.

Termasuk temuan batu seperti tugu yang ada angka tahunnya. Itu juga temuan yang penting sekali. Nanti akan dilihat temuan itu pada lapisan budaya yang mana dan kira-kira sudah mengalami proses apa saja. Misalnya, lanjutnya, apakah memang aslinya disini atau pernah terjadi sesuatu perubahan. Nanti akan dikaji berdasarkan temuan yang lain.

Angka tahun yang tertera, kata Lutfi, sebenarnya tidak bisa membawa langsung pada pemerintahan raja tertentu, tapi berada pada kurun waktu raja tertentu bisa. Berdasarkan tahun yang tertera, tugu tersebut berasal dari abad ke 13.

"Angka 1123 saka, yang tertera di tugu tapal batas, maka ini masih dalam kurun waktu pemerintahan raja terakhir Kerajaan Kadiri, namanya Sri Maharaja Srengga atau Kertajaya," urai Dosen Sejarah Universitas Negeri Malang itu. 

Sebelumnya, telah ditemukan tugu tapal batas oleh penggali tanah urug di Desa Kayunan, Kecamatan Plosoklaten yang kemudian diketahui oleh Erwan Yudiono, saksi yang kali pertama melihat struktur tugu tapal batas pada Selasa (9/1/2024) lalu.

Temuan tugu tapal batas berukuran tinggi 170 cm tebal 76 cm tersebut akhirnya dilaporkan ke DK4 dan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten . Diharapkan temuan tersebut akan menguak mesteri sejarah era Raja Kertajaya di Kayunan wilayah Kerajaan Panjalu/Kadiri yang berkuasa dari tahun 1112-1138 Saka. (uji/mar)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Lihat juga video 'BI Kediri Gelar Bazar Pangan Murah Ramadhan 2024':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO