KEDIRI,BANGSAONLINE.com - Guna mengurangi volume air di danau kawah gunung-kelud" rel="tag">Gunung Kelud, sejauh ini sudah dibangun 7 terowongan.
Namun, sayang terowongan-terowongan tersebut kini telah terkubur material akibat letusan gunung-kelud" rel="tag">Gunung Kelud.
BACA JUGA:
- Pembangunan Jembatan Jongbiru Kediri Diperkirakan Meleset dari Target Penyelesaian
- Aksi Simpatik Polisi di Kota Kediri Selama Arus Mudik: Mulai Bantu Dorong Mobil hingga Bantu Isi BBM
- Halal Bihalal dengan Jajaran Pemkot Kediri, Pj Zanariah Ungkap soal Aturan WFH
- Musim Hujan, Setidaknya Terdapat Tiga Titik Terjadi Longsor di Lereng Wilis Kediri
Bahkan hingga saat ini keberadaan mulut terowongan ampera belum juga ditemukan.
Yang masih terlihat dan sekarang bisa dinikmati oleh wisatawan adalah terowongan Ganesha atau Inlet Ganesha yang dibangun pada tahun 1923.
Sebelum gunung-kelud" rel="tag">Gunung Kelud meletus tahun 2014 lalu, Inlet Ganesha ini menjadi satu-satunya jalan menuju ke kawah gunung-kelud" rel="tag">Gunung Kelud yang berada di ketinggian 1731 MDPL itu.
Tapi, pascaletusan tahun 2014 lalu, jalan menuju kawah gunung-kelud" rel="tag">Gunung Kelud tidak harus melalui terowongan Ganesha.
Hal itu bisa terjadi, karena bukit yang berada di atas dan selatan terowongan sudah hancur lebur akibat letusan tahun 2014.
Dengan demikian, para wisatawan/pengunjung sekarang bisa melalui akses jalan di bekas bukit itu untuk menuju kawah gunung-kelud" rel="tag">Gunung Kelud.
Namun begitu, sebagian besar wisatawan/pengunjung masih suka melalui terowongan Ganesha tersebut bila ingin menuju kawah.
Karena ada sensasi tersendiri bila berjalan atau naik sepeda motor melalui terowongan yang panjangnya sekira 200 meter tersebut.