Polemik Pelantikan PCNU Jombang, APQANU Gugat PBNU Rp1,5 Miliar

Polemik Pelantikan PCNU Jombang, APQANU Gugat PBNU Rp1,5 Miliar Gus Salam didampingi kuasa hukumnya saat memberi keterangan kepada awak media. Foto: AAN AMRULLOH/BANGSAONLINE

JOMBANG, BANGSAONLINE.com - Polemik pelantikan pengurus Pimpinan Cabang Nahdlatul Ulama () periode 2023-2024 yang dianggap tidak sah kini terus bergulir.

Saat ini, Aliansi Penegak Qonun Asasi Nahdlatul Ulama (APQANU) menggugat Pengurus Besar Nahdlatul Ulama () kerugian material sebesar Rp1,5 miliar atau tepatnya Rp1.540.001.926,00. Selain , yang menjadi tergugat adalah kepengurusan definitif periode 2023-2024.

Tak hanya meminta kerugian material, APQANU juga meminta agar mencabut Surat Keputusan (SK) kepengurusan definitif periode 2023-2024. Serta mengesahkan dan melantik hasil Konferensi Cabang Nahdlatul Ulama (Konfercab NU) pada 5 Juni 2022. Tergugat I dalah , sedangkat tergugat II 2023-2024.

Gugatan tersebut masuk ke Pengadilan Negeri pada 14 Juli 2023 dengan nomor 53/Pdt.G/2023/PN Jbg. Nama penggugat yang didaftarkan di PN ada 3 orang, M Salmanudin atau Gus Salman, Kemudian Sugiarto, serta Abdussalam atau .

Sidang perdana dengan agenda mediasi digelar pada Senin (7/8/2023). Kedua belah pihak diwakili oleh masing-masing kuasa hukumnya. 

Pihak penggugat diwakili kuasa hukumnya, Suharno dkk. Sedangkan kuasa hukum tergugat I adalah Wakil Ketua Lembaga Penyuluhan dan Bantuan Hukum Nahdlatul Ulama (LPBH NU) Nur Kholis, yang juga ketua tim. 

Lalu, diwakili kuasa hukumnya, Saifudin dan Gunawan. Dalam sidang, Ketua Majelis Hakim, Faisal Akbaruddin Taqwa kemudian meminta kedua belah pihak melakukan mediasi. 

Selanjutnya, sidang ditutup. Para kuasa hukum memasuki ruangan tertutup. 

Lihat juga video 'Video Vanessa Angel dan Suami Kecelakaan di Tol Jombang, Anak Selamat':


Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO