SIG Gunakan 2,7 Juta Ton Biomassa Jadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan

SIG Gunakan 2,7 Juta Ton Biomassa Jadi Bahan Bakar Ramah Lingkungan Sekam padi yang dimanfaatkan sebagai bahan bakar alternatif di Pabrik Tonasa 4 dan 5. Foto: Ist

Saat itu, manajemen PT Semen Tonasa bergerak cepat dengan menetapkan kawasan Bulu Sipong seluas 31,64 hektare atau 11,3% dari total lahan tambang seluas 280 hektare sebagai kawasan konservasi.

Menurut Vita, pengelolaan kawasan Taman Kehati dan Geopark Bulu Sipong dilakukan secara cermat oleh PT Semen Tonasa sesuai rekomendasi .

Mulai dari reklamasi dan revegetasi di kawasan konservasi, mengontrol kegiatan operasional untuk memastikan efek getaran dan debu tetap berada di bawah ambang batas, penanganan debu secara rutin, pemeliharaan dan pengairan jalan tambang, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya pelestarian situs prasejarah untuk mencegah aksi vandalisme dan perusakan, hingga memasang rambu dan pembatasan akses, serta menjalin kerjasama dengan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB).

Monitoring dampak lingkungan di kawasan Taman Kehati dan Geopark Bulu Sipong juga dilakukan secara rutin meliputi uji emisi debu, getaran peledakan, dan air asam tambang.

Hasil pemantauan pada Desember 2022, menunjukkan getaran dari aktivitas penambangan tidak sampai ke Gua Bulu Sipong, sehingga tidak mengancam situs prasejarah yang ada.

Menyambut inisiatif tersebut, salah satu pemegang saham , yakni Norwegian Government Pension Fund (NGPF), menyambut positif inisiatif pelestaran cagar budaya di Geopark Bulu Sipong dan melakukan assesment serta monitoring atas pelaksanaan inisiatif tersebut.

Sejak 2018 hingga Mei 2023, PT Semen Tonasa telah menanam 22 jenis tanaman dengan total mencapai 2.719 pohon untuk menambah keanekaragaman flora di Taman Kehati dan Geopark Bulu Sipong. Di antaranya, eboni (diospyros celebica), kayu kuku (pericopsis mooniana), dan bitti (vitex cofassus) yang merupakan tanaman endemik lokal.

Kemudian ada juga beragam tanaman buah seperti jeruk, mangga, kelapa, rambutan, alpokat, durian dan sawo.

" senantiasa menjalankan operasional berkelanjutan dengan mengutamakan keselamatan dan kesehatan, kepatuhan terhadap peraturan dan ketentuan untuk pelestarian lingkungan dan keanekaragaman hayati, menjalankan program-program pemberdayaan untuk memberikan nilai tambah bagi masyarakat sekitar, serta menjalin komunikasi dan koordinasi dengan para pemangku kepentingan," urai Vita. (hud/sis)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Berita Terkait

BANGSAONLINE VIDEO