SAMPANG, BANGSAONLINE.com - Peristiwa tewasnya bocah dari Pamekasan di Sampang Waterpark (SWP) terus berlanjut. Sebab, orang tua dari korban bersama kuasa hukumnya mendatangi lokasi kejadian, Selasa (4/7/2023).
Saat di lokasi, Suhan selaku ayah korban dengan kuasa hukumnya, Achmad Bahri, melakukan rekonstruksi bersama pihak Sampang Waterpark. Di sana ditemukan fakta baru saat melihat rekaman CCTV.
BACA JUGA:
- Langkah Pj Bupati Sampang Evaluasi dan Ganti Pj Kades Didukung Puluhan Ribu Masyarakat
- Polda Jatim Periksa 10 Saksi Terkait Dugaan Korupsi di DPUPR Sampang
- Masyarakat Daleman Sampang Keluhkan Robohnya Tiang Listrik yang Tak Kunjung Diperbaiki PLN
- Oknum Pegawai PUPR Ditetapkan Tersangka Kasus Dana Rp13 M Pemkab Sampang untuk Proyek Lapen
Bahri mengatakan bahwa rekaman CCTV di Sampang Waterpark menunjukkan bahwa korban tenggelam di kolam renang khusus dewasa. Dalam video itu terpantau sedang tidak ada petugas di lokasi.
"Korban tenggelam di kolam dewasa, korban yang awalnya ada di kolam anak-anak kemudian pindah ke kolam dewasa, saat pindah ke kolam dewasa memang tidak ada petugas di sana," ucapnya.
Ia mengaku heran. Sebab, awalnya dari pihak Sampang Waterpark menyalahkan keluarga korban karena tidak memperhatikan anaknya, sedangkan dalam rekaman CCTV di titik lokasi kejadian memang sedang tidak ada petugas.
"Kolam renang anak-anak dengan dewasa itu berdekatan, dan tidak ada pagar pembatas, apalagi saat itu tidak ada petugas. Peristiwa ini ada kelalaian dari Sampang Waterpark, tapi ini bukan menuduh ya," paparnya.